Suara.com - Pemerintah China pada hari Senin (31/5/2021) mengecam Amerika Serikat karena “mempolitisasi” pelacakan asal virus corona, dengan mengatakan itu telah menghalangi upaya internasional untuk “memerangi wabah dan menyelamatkan nyawa.”
Pernyataan ini disampaikan setelah Amerika dan Inggris meningkatkan seruan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengkaji secara lebih mendalam kemungkinan asal muasal Covid-19, termasuk melakukan kunjungan lagi ke China, ke tempat perebakan pertama pada manusia terdeteksi.
Dorongan baru ini datang setelah Presiden Amerika Joe Biden menginstruksikan badan-badan intelijen Amerika untuk “melipatgandakan” upaya menemukan informasi tentang bagaimana pandemi ini berawal.
Beijing menganggap perintah itu sebagai manipulasi politik. “Kami menilai pekerjaan pelacakan virus harus bergantung pada ilmuwan, dibanding pada personil intelijen,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konperensi pers harian.
Wang mendesak Amerika dan sekutu-sekutunya untuk “tidak menyabotase” kerjasama penelusuran asal muasal Covid-19 “untuk tujuan politik tersembunyi.”
Dalam laporan pertama Maret lalu, sejumlah pakar WHO dan China mengatakan skenario yang paling mungkin tentang pandemi ini adalah penularan dari kelelawar ke manusia, lewat hewan perantara; dan “hampir tidak mungkin” jika virus corona merupakan kecelakaan laboratorium.
Ditanya tentang laporan Jumat lalu (28/5) bahwa pemerintah Amerika memblokir impor makanan laut dari sebuah perusahaan China yang menurut pihak berwenang mempekerjakan paksa sejumlah orang dalam kondisi seperti perbudakan, Wang mengatakan “tuduhan itu jelas rekayasa total.”
Badan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai Amerika CPB mengatakan akan segera menangguhkan impor apapun yang terkait dengan lebih dari 30 kapal yang dioperasikan oleh Dalian Ocean Fishing, berdasarkan UU yang melarang barang-barang yang diduga diproduksi dengan kerja paksa.
“Dalian Ocean Fishing tidak pernah menjual produk apapun ke Amerika, jadi sebenarnya tidak ada yang bisa disita Amerika,” bantah Wang.
Baca Juga: Perang Dagang AS dan China, Joe Biden: Bukan Musuh Tapi Kompetitor
Secara terpisah Wang mendesak Australia dan Selandia Baru untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri China “dengan kedok hak asasi manusia.”
Dalam pertemuan tatap muka pertama – sejak merebaknya virus corona – Perdana Menteri Australia Scott Morison dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan keprihatinan mendalam tentang kondisi hak asasi manusia di Xinjiang, di barat laut China; dan menuntut China mengizinkan kunjungan “bermakna” oleh PBB dan pihak-pihak lain ke wilayah itu.
“Kami sekali lagi mendesak pihak terkait untuk berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggungjawab dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perkembangan hubungan bilateral dan perdamaian, serta stabilitas di kawasan,” tegas Wang. (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Gegara Ada Warga Sakit Enggan Berobat, 27 Orang Satu RT di Cipayung Positif Covid-19
-
33 Nakes Positif Covid-19, Dinkes Ciamis Ngaku Kecolongan
-
Klaster Covid-19 Bermunculan, Wali Kota Malang: Kita Diingatkan Tuhan
-
Pertama Kalinya, Korsel Laporkan Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca
-
Selain Diabetes, 4 Faktor Ini Picu Infeksi Jamur Hitam pada Pasien Covid-19!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan