Suara.com - Para ilmuwan kembali telah mengidentifikasi 90 obat antivirus yang sudah ada untuk pengobatan virus corona Covid-19. Tujuan drug repurposing atau reposisi obat ini adalah untuk mendorong pandemi global yang sedang berlangsung sejak satu tahun lalu ini.
Peneliti dari Scripps Research mengidentifikasi empat obat telah disetujui secara klinis dan 9 senyawa yang masih dalam tahap pengembangan berpotensi kuat untuk digunakan kembali sebagai obat oral Covid-19.
Empat obat tersebut, halofantrine, nelfinavir, simeprevir, dan manidipine, sudah disetujui FDA dan sembilan lainnya sedang dalam berbagai tahap proses pengembangan obat.
Dari obat yang mencegah virus corona bereplikasi dalam sel manusia, 19 obat di antaranya dapat meningkatkan kerja remdesivir terhadap virus. Itu adalah obat antivirus yang saat ini disetujui untuk pengobatan Covid-19.
Ada dua obat tambahan lain yang juga memiliki efek aditif pada remdesivir, yakni riboprine atau senyawa yang telah diuji sebagai pencegah mual serta infeksi pembedahan, dan 10-deazaaminopterin, turunan dari vitamin asam folat.
“Meskipun kami sekarang memiliki vaksin yang efektif, kami masih kekurangan obat antivirus yang sangat efektif yang dapat mencegah infeksi Covid-19 atau menghentikannya agar tidak memburuk,” kata Peter Schultz, Ph.D., presiden dan CEO Scripps Research.
Untuk menemukan berbagai obat antivirus ini, para peneliti menguji lebih dari 12.000 obat dalam dua jenis sel manusia yang masing-masing terinfeksi virus corona.
"Kami telah mengidentifikasi obat-obatan yang menjanjikan dan memanfaatkan temuan kami untuk mengembangkan antivirus yang optimal, yang akan lebih efektif melawan SARS-CoV-2, termasuk varian dan strain yang resistan terhadap obat, serta terhadap varian virus corona lain," sambungnya, dilansir Medical Xpress.
Obat-obatan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari perpustakaan repurposing obat ReFRAME, didirikan oleh Calibr pada 2018 dengan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, PPKM Tingkat RW di Pekanbaru Diperpanjang
"Beberapa strategi antivirus yang paling efektif adalah 'koktail' di mana pasien diberikan beberapa obat berbeda untuk memerangi infeksi, seperti yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV,” kata penulis penelitian tersebut Thomas Rogers, MD, Ph.D., asisten profesor di Departemen Imunologi dan Mikrobiologi di Scripps Research.
Menurut Schultz, hasil studi ini meningkatkan kemungkinan yang menjanjikan dalam penggunaan kembali obat oral yang ada untuk melawan SARS-CoV-2.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan