Suara.com - Dibandingkan orang dewasa, jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 di dunia lebih sedikit. Organisask Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dari jumlah total penderita Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 8,5 persen merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
Angka kematiannya juga relatif lebih sedikit dan biasanya gejalanya lebih ringan. Namun tetap ada laporan pasien anak-anak yang kritis.
Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr. Tuty Mariana, Sp.A, mengatakan bahwa hingga saat ini, belum diketahui pasti risiko infeksi Covid-19 pada anak-anak. Sejumlah penelitian terbatas yang dilakukan oleh beberapa negara mendapati risiko anak tertular Covid-19 lebih kecil ketimbang orang dewasa.
Penelitian itu dilakukan terhadap anak dengan rentang usia 18 tahun, 15 tahun, dan 9 tahun. Namun, berbeda dengan anak usia di bawah 1 tahun, risiko terkena Covid-19 lebih besar.
“Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi risiko itu adalah sistem kekebalan anak. Pada anak usia di bawah 1 tahun, sistem kekebalannya masih lemah sehingga lebih rentan tertular Covid-19," jelas dokter Tuty melalui keterangan tertulis kepada suara.com, Senin (7/6/2021).
Sementara anak usia di atas 1 tahun umumnya sudah sering diserang berbagai virus dan bakteri sehingga daya tahan tubuhnya lebih terlatih.
"Walau begitu, kemungkinan ini masih butuh penelitian lebih lanjut,” imbuh dokter Tuty.
Meski begitu apakah aman untuk tetap membiarkan anak sekolah tatap muka? Dokter Tuty mengatakan bahwa hingga saat ini kluster sekolah muncul di berbagai negara karena biasanya gejala pada anak lebih sedikit dan sakitnya tidak terlalu parah, sehingga kasus positif kadang tak terdeteksi.
Data studi awal juga menunjukkan tingkat penularan di kalangan remaja lebih tinggi ketimbang pada anak berusia lebih muda.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Target Zona Hijau, Kebut Vaksinasi Lansia
“Yang pasti, kesadaran anak untuk menerapkan protokol kesehatan secara umum lebih rendah ketimbang orang dewasa. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peran anak-anak dalam penularan Covid-19 di sekolah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental