Suara.com - Ada begitu banyak hal aneh yang bisa terjadi setelah sembuh dari COVID-19, mulai dari batuk terus-menerus hingga rambut rontok. Sekarang ada efek samping baru yang perlu diwaspadai yakni Covid Nails atau perubahan pada kuku.
Dilansir Health.com, Tim Spector, seorang ahli epidemiologi Inggris dan peneliti utama dari aplikasi Zoe COVID Symptom Study, sempat menulis twit tentang fenomena tersebut dan menyertakan foto Covid Nails.
"Apakah kuku Anda terlihat aneh? Kuku Covid-19 semakin dikenali saat pulih setelah infeksi dan pertumbuhan pulih meninggalkan garis yang jelas. Dapat terjadi tanpa ruam kulit dan tampak tidak berbahaya," kata dia.
Alhasil banyak orang bertanya-tanya mengani Covid Nails tersebut. Tapi apa sih sebenarnya?
Sebenarnya ada istilah medis untuk ini yakni Beau's lines. Dokter kulit Kota New York, Doris Day, MD mengatkan bila mengalami stres fisiologis utama, seperti penyakit, pada dasarnya Anda mengalami perubahan siklus kuku.
Seorang biasanya akan melihat ini di semua kuku (bukan hanya satu kuku) dan bahkan mungkin di kuku kaki.
Jika Anda memiliki COVID-19, Anda tidak akan langsung melihatnya. Sebaliknya, Dr. Day mengatakan bahwa kemungkinan akan memakan waktu dua hingga tiga bulan untuk muncul.
Lantas seperti apa Covid Nails atau perubahan kuku tersebut?
Itu adalah lekukan yang melintang secara horizontal di atas lempeng kuku Anda, menurut Harvard Health. Kuku COVID/garis Beau dapat terlihat seperti tonjolan, lekukan, atau lekukan, kata Dr. Day.
Baca Juga: Gawat! Menkes Sebut 300 Tenaga Kesehatan di Kudus Positif Covid-19
Ini tidak selalu terjadi pada semua orang, dan ini lebih jelas pada beberapa orang daripada yang lain. "Beberapa orang tidak melihatnya di kuku karena tidak begitu jelas," kata Dr. Day.
Apakah memiliki kuku COVID berarti Anda menderita COVID-19?
Belum tentu—banyak penyakit dapat menyebabkan hal ini, kata pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Maryland, kepada Health.
"Telah diketahui bahwa segala jenis penyakit sistemik dapat mengganggu pertumbuhan kuku yang dapat tercermin dari kelainan penampilan kuku," katanya.
"Ini bisa dilihat dengan penyakit kritis apa pun."
Flu, infeksi, dan apa pun yang menyebabkan demam tinggi juga dapat menyebabkan alur ini. Bahkan kemoterapi dapat menyebabkan garis Beau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn