Suara.com - Anggapan rokok mampu menyediakan keuntungan negara dengan adanya pajak bea cukai, ternyata dibantah langsung oleh Pakar Ekonomi Teguh Dartanto.
Sebaliknya, Teguh yang juga Pelaksana Tugas (Plt.) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu menilai, justru rokok membebankan negara dengan biaya pengobatan berbagai penyakit yang disebabkan produk adiksi tersebut.
"Anggapan bahwa industri rokok membantu (Jaminan Kesehatan Nasional) JKN melalui dana, bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) itu salah total. Sebab, DBHCHT hanya mengalokasikan sekitar Rp 7,4 triliun rupiah untuk JKN dari total kerugian terhadap sistem kesehatan yang bisa mencapai Rp 27,7 triliun rupiah," terang Teguh dalam keterangan pers CISDI, Selasa (8/6/2021).
Pendapat ini Teguh kemukakan berdasarkan hasil riset terbaru Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), yang menemukan jika rokok membebankan sistem kesehatan negara sebesar Rp27,7 triliun, karena mengobati penyakit yang disebabkan perilaku merokok.
Dari temuan itu juga DBHCHT yang dihasilkan dari rokok tidak cukup menutupi beban biaya kesehatan negara, yang jumlahnya hanya mencapai Rp7,4 triliun.
Tidak hanya itu, dalam riset tersebut juga menemukan perilaku merokok selama berpuluh-puluh tahun lalu ikut menyebabkan defisinya dana JKN, berdasarkan data BPJS Kesehatan yang jumlahnya mencapai Rp51 triliun
Riset dilakukan dengan cara peneliti memeriksa ‘sumber masalah’ dari pembiayaan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Selanjutnya, peneliti menganalisis dan mencari apa saja penyakit mematikan yang bisa dicegah dan yang disebabkan rokok.
Hasilnya didapatkan biaya rawat inap dan rujukan memakan biaya paling besar, yakni 86,3 dan 87,6 persen dari total biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.
Peneliti juga menganalisis, saat prevalensi perokok meningkat maka biaya kesehatan akibat rokok juga ikut meningkat di seluruh Indonesia pada 2019 silam.
Baca Juga: Meski Tanpa Tar, Rokok Elektrik Tetap Berisiko Sebabkan Kerusakan Paru
Kesimpulannya, BPJS Kesehatan perlu menyediakan dana setidaknya Rp10,5 triliun dan Rp15,5 triliun untuk menambal dana, akibat penyakit yang ditimbulkan rokok.
Riset ini dilakukan berdasarkan standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk menghitung beban biaya kesehatan akibat perilaku merokok, yang didasarkan para Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang rutin dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Tidak hanya itu Sensus Nasional (SUSENAS) periode 2018 hingga 2019 dan data administratif BPJS Kesehatan 2019 juga dijadikan referensi dan dianalisis oleh peneliti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?