Suara.com - Harapan hidup rata-rata di banyak negara maju adalah sekitar 80 tahun. Tetapi ada juga orang yang hidup lebih lama, bahkan lebih dari 100 tahun.
Umur panjang memang bervariasi pada masing-masing orang. Tetapi apakah benar ini ditentukan oleh genetika?
Pakar penuaan dari University College London, Profesor David Gems, tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Menurutnya sangat tidak mungkin umur panjang seseorang hanya disebabkan oleh genetika.
"Jika seseorang mengartikan pertanyaan, 'apakah perbedaan utama dalam umur antar orang ditentukan oleh genetika', jawabannya, 'sangat tidak mungkin'," kata Gems, dilansir Science Alert.
Menurutnya, genetika bukanlah faktor utama penyebab umur panjang, meski memang memiliki peran.
Ahli dalam anti-penuaan dan biologi sel, Profesor Dame Janet Thornton, mengatakan genetika hanya menyumbang kurang dari 30 persen.
"Tetapi memang benar bahwa umur panjang cenderung menurun dalam keluarga, yakni beberapa keluarga memiliki beberapa anggota yang usianya sangat tua," ujar Thornton.
Sulit untuk mengatakan apakah anggota keluarga yang usianya sangat tua disebabkan oleh genetika atau lingkungan, karena sering kali anggota keluarga mengadopsi pola makan dan gaya hidup yang sama.
Tetapi, efek gaya hidup jelas telrihat ketika melihat bagaimana rata-rata rentang hidup telah meningkat selama ratusan tahun karena peningkatan dalam aspek aksesibiliras air bersih, makanan dan perawatan medis.
Baca Juga: Meneliti Domba Batur, Pria Asal Sudan Ini Temukan 2 Variasi Genetika
Faktor gaya hidup lainnya adalah olahraga. Bahkan, olahraga ringan selama 15 menit sehari sudah terbukti meningkatakan harapan hidup sekitar tiga tahun.
Mempelajari DNA orang-orang yang berumur panjang ini dapat memberi tahu banyak informasi.
"Banyak kelompok peneliti mencoba memahami hal ini dengan mengurutkan DNA para centarian dan supercentarian, dan melakukan analisis genom-lebar," kata Profesor Ken Parkinson, pakar anti-penuaan dan onkologi dari Queen Mary University London.
Intinya, umur panjang pada tiap orang memang didukung oleh faktor genetika, tetapi bukan faktor utamanya.
"Genetika dapat membuat Anda memiliki umur panjang, tetapi ANda perlu melakukan sesuatu untuk menujudkannya (dalam arti gaya hidup)," simpul Profesor Lorna Harries, seorang ahli genetika dan biologi sel dari Exeter University.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang