Suara.com - Otak merupakan organ tubuh yang tak kalah pentingnya dari organ lain. Sebab fungsi otak membuat jantung berdetak dan semua sistem di tubuh berfungsi.
Itulah mengapa penting untuk menjaga kesehatan otak agar mampu bekerja dalam kondisi optimal. Sayangnya, beberapa makanan memiliki efek negatif pada otak, memengaruhi daya ingat hingga suasana hati.
Apa saja makanan tersebut? Berikut dirangkum dari Healthline.
1. Minuman berpemanis
Minuman yang mengandung banyak pemanis seperti minuman soda, minuman berenergi hingga jus buah kemasan sangat tidak disarankan untuk sering dikonsumsi.
Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa asupan fruktosa tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin di otak, serta penurunan fungsi otak, memori, belajar dan pembentukan neuron otak.
Sementara studi lebih lanjut pada manusia diperlukan, hasilnya menunjukkan bahwa asupan tinggi fruktosa dari minuman manis mungkin memiliki efek negatif tambahan pada otak, di luar efek gula.
2. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan termasuk gula dan biji-bijian yang diproses, seperti tepung putih. Karbohidrat jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Ini berarti tubuh mencernanya dengan cepat, menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin Anda.
Baca Juga: Orang Ini Order Nasi Lauk Tempe, Pas Datang Wujudnya Bikin Syok Sekaligus Sakit Hati
Juga, ketika dimakan dalam jumlah yang lebih besar, makanan ini sering memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. Makanan yang tinggi GI dan tinggi GL telah ditemukan dapat merusak fungsi otak.
3. Makanan olahan
Makanan olahan tinggi cenderung tinggi gula, lemak dan garam. Makanan ini termasuk keripik, permen, saus botolan, dan makanan siap saji.
Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya. Ini adalah jenis makanan yang menyebabkan kenaikan berat badan, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
4. Alkohol
Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, alkohol bisa menjadi pendamping yang menyenangkan untuk makanan yang enak. Namun, konsumsi berlebihan dapat memiliki efek serius pada otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?