Suara.com - Pakar menyebut kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir sudah diprediksi sejak bulan lalu.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr dr Atik C Hidajah, M.Kes mengatakan bukan hal aneh jika kasus COVID-19 di bulan Juni naik drastis usai melandai pada bulan April dan Mei.
"Pola kecenderungan kejadian kasus yang flat adalah alarm akan terjadi pelonjakan kasus," ujarnya dilansir ANTARA.
Berdasarkan data kasus, kata dia, antara April dan Mei 2021 terjadi kejadian kasus "flat".
Menurut dia data itu digunakan sebagai alarm sehingga harus diwaspadai karena di beberapa tempat pada beberapa negara, ketika kurva kasus COVID-19 naik kemudian turun, lalu cenderung "flat", maka itu nanti diikuti dengan peningkatan kasus signifikan, dan ternyata terjadi seperti itu.
Oleh karena itu, dia mengatakan harus ada aktivitas mencegah kasus tersebut tidak bertambah.
Dia juga mengatakan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 70 persen dari jumlah penduduk atau 189 juta orang.
Sampai dengan 8 Juni 2021, masih 11.398.871 orang yang sudah divaksinasi lengkap dua dosis sehingga yang dianggap mempunyai antibodi protektif. Angka itu mewakili 6 persen dari target 70 persen.
Menurut dia efektivitas vaksin bukan mencegah infeksi tapi lebih pada untuk mencegah kematian karena dengan antibodi yang terbentuk dari vaksin itu, diharapkan untuk menurunkan tingkat keparahan dari penyakit yang dialami.
Baca Juga: Wiku Sebut Lonjakan Covid-19 di Jateng Parah, Ganjar: Ada yang Kesulitan, Kontak Kami
Dalam penanganan COVID-19 perlu penguatan 3T (tes, telusur, tindakan), vaksinasi, dan kepatuhan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Di sisi lain, kata dia, penularan COVID-19 di tengah masyarakat masih tergolong tinggi sehingga harus tetap ada kewaspadaan dan kepatuhan protokol kesehatan (prokes).
"'Positivity rate' yang tinggi ini menunjukkan bahwa penularan yang ada di masyarakat ini sangat tinggi sekali ya... karena standarnya harusnya kurang dari lima persen," kata Atik dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertemakan "Alarm Bahaya Ledakan Gelombang Baru dan Antisipasinya", di Jakarta, Rabu.
"Positivity rate" adalah angka yang menunjukkan jumlah orang terinfeksi virus COVID-19 di dalam suatu populasi.
Ia menyatakan berdasarkan data kasus COVID-19 pada 7 Juni 2021, positivity rate sebesar 23,63 persen yang menunjukkan penularan sangat tinggi, karena kasus COVID-19 baru dikatakan terkendali jika positivity rate sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 5 persen.
Atik juga menuturkan jumlah pengujian (testing) per hari juga masih belum mencapai target yakni lebih dari 38.571, karena realisasi saat ini sebesar 25.877 pengujian.
Berita Terkait
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Waspada Covid-19, Pakar Paru Sarankan Pemerintah Kembali Beri Vaksin Untuk Kelompok Rentan
-
Kasus Covid-19 Naik di Negara Tetangga, DKI Imbau Vaksinasi Sebelum ke Luar Negeri
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Begini Kondisi Terkini di Jakarta Menurut Dinas Kesehatan
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit