Suara.com - Gigitan nyamuk pasti terasa tidak nyama karena menyebabkan rasa gatal dan bengkak di area kulit yang digigit. Tapi, kita jarang memikirkan hal yang terjadi pada tubuh ketika digigit nyamuk dan penyebab rasa gatalnya.
Biasanya, seseorang akan mengoleskan minyak kayu putih atau semacamnya untuk meredakan rasa gatal dan bengkak akibat gigitan nyamuk. Sedangkan, sebuah penelitian mengatakan bahwa gigitan nyamuk bisa menyebabkan rasa gatal karena air liur dari nyamuk itu sendiri.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa hal yang terjadi pada tubuh sebelum, selama dan setelah digigit nyamuk.
1. Nyamuk meludahi kulit untuk menghilangkan rasa sakit
Sebuah Penelitian menunjukkan, seekor nyamuk membutuhkan sekitar 4 menit untuk mengisi perutnya dengan darah. Masalahnya adalah manusia biasanya akan langsung menangkap dan membunuhnya sebelum nyamuk selesai mengisap darahnya. Apalagi, gigitan nyamuk biasanya terasa menyakitkan.
Air liur nyamuk memiliki zat yang membuat kulit mati rasa. Jadi, setelah serangga meludahi kulit kita, kita tidak akan merasakan gigitannya. Setelah itu, nyamuk akan mulai mencari pembuluh darah di bawah kulit.
2. Air liur membantu nyamuk mengisap darah lebih mudah
Setelah berhasil menemukan vena yang tepat, nyamuk akan meludahinya sekali lagi. Air liur ini mengandung lebih dari 100 protein yang tujuannya berbeda-beda, salah satunya membuat darah tidak menggumpal sehingga mereka lebih mudah mengisapnya.
Setelah vena rusak, tubuh akan mulai menyembuhkannya. Hal ini bisa mencegah serangga memakannya. Tapi, nyamuk selalu menemukan cara untuk menghindarinya. Penelitian menemukan air liur nyamuk memiliki zat yang menghentikan proses ini dan melebarkan pembuluh darah.
Baca Juga: Hati-Hati, Vaksin AstraZeneca Bisa Picu Efek Samping Berupa Trombositopenik Idiopatik
3. Gigitan nyamuk terasa gatal karena alergi
Gigitan nyamuk mengandung protein tidak beracun dari air liurnya yang bisa menyebabkan gatal, kemerahan dan pembengkakan. Namun, tingkat keparahannya tergantung pada kondisi setiap orang. Sebab, ada pula orang yang tidak memiliki alergi sama sekali.
Reaksi Anda terhadap gigitan nyamuk pertama adalah yang paling parah, bahkan lebih parah daripada bila Anda terus-menerus digigit selama 2-20 tahun berturut-turut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!