Suara.com - Stigma dan diskriminasi masih kerap dialami oleh pasien tuberkulosis atau TB. Hal itu bukan hanya menghambat pengobatan, tapi juga tujuan Indonesia bebas Tuberkulosis pada 2030.
Bahkan, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung atau P2PML Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa diskriminasi dan stigma pada pasien tuberkulosis masuk dalam pelanggaran HAM.
“Masalah utama bukan hanya penyakit saja, tapi masalah sosial seperti pelanggaran HAM dan stigma masih menghampiri, dan ini akan menghambat pemenuhan hak pasien dan para penyintas tuberkulosis. Termasuk akses pelayanan,” ungkapnya pada acara “Stigma TBC dan Hambatan Lainnya”, Senin (14/6/2021).
Nadia melanjutkan, bahwa diskriminasi yang dialami pasien bukan hanya dari masyarakat, tapi juga dari keluarga maupun tempat bekerja. Situasi tersebut bisa memperburuk kondisi pasien.
Sehingga pasien enggan pergi ke rumah sakit dan memeriksa kondisi Tuberkulosis yang dialaminya. Perlahan hal tersebut juga mempengaruhi psikologisnya.
“Kalau ada seseorang yang menderita tuberkulosis di tempat kerja, diharapkan dapat diberikan cuti untuk menyelesaikan pengobatannya. Tetapi sering yang kita hadapi, pasien yang menjalani pengobatan tuberkulosis justru mengalami PHK karena takut menular ke karyawan lainnya,” lanjutnya.
Masalah tuberkulosis, lanjut dr. Nadia masih menjadi penyakit global. Sekaligus penyakit mematikan di dunia yang telah memakan nyawa.
“Sementara tuberkulosis kita ketahui sudah ada obatnya, dan tinggal menemukan penderitanya. Di sisi lain, TB juga menimbulkan kondisi kuman yang menetap di tubuh kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Picu Kemunduran Penanganan TBC, Kematian Meningkat
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental