Suara.com - Beberapa orang mungkin lebih suka memendam kesedihan dan menahan tangis agar tidak nampak lemah. Namun menangis merupakan tanda bahwa bagian tubuh memberi tanggapan alami ke emosi yang intens, di mana respons psikologis berubah menjadi respons fisik.
Jika sudah tidak mampu lagi membendung air mata, tidak ada salahnya untuk mengeluarkannya. Sebab dengan menangis, perasaan bisa menjadi lebih lega setelahnya.
Selain perasaan lega, menangis rupanya memiliki manfaat untuk kesehatan. Berikut dilansir dari Healthline.
1. Menghilangkan stres
Para peneliti telah menemukan bahwa tindakan menangis memang menstabilkan suasana hati dan berfungsi untuk melepaskan stres dari tubuh. Menangis biasanya ditandai oleh perasaan kehilangan, perpisahan, atau ketidakberdayaan, yang cenderung membuat tubuh waspada.
Menangis mungkin merupakan mekanisme yang dikembangkan manusia untuk mengembalikan ketenangan pada tubuh dan otak.
2. Mendetoksifikasi tubuh
Tubuh Anda selalu memproduksi air mata yang melindungi mata dari iritasi dan menjaganya tetap terlumasi. Ketika Anda menangis karena emosi, air mata Anda mengandung komponen tambahan, yakni kortisol, hormon stres.
Sehingga ketika Anda menangis untuk jangka waktu yang lama, Anda mungkin menghilangkan stres. Selain itu, mengatur kortisol dapat membantu Anda menyingkirkan lemak membandel di sekitar bagian tengah tubuh.
Baca Juga: Viral Video Sejoli Mesum Dalam Tenda di Atas Gunung, Pria Nangis Tiap Malam
3. Menangis membantu pulih dari kesedihan dan rasa sakit
Ketika Anda menangis untuk waktu yang lama, tubuh menghasilkan hormon seperti oksitosin dan endorfin. Bahan kimia alami ini memberi otak Anda perasaan "menenangkan" dan "kosong" setelah menangis.
Hormon-hormon ini terkait dengan kelegaan, cinta, dan kebahagiaan, dan dapat membantu Anda mengelola emosi kuat yang terkait dengan kesedihan dan kehilangan.
Hormon-hormon ini tidak hanya menumpulkan rasa sakit psikologis, tetapi juga dapat menumpulkan rasa sakit fisik. Ini mungkin alasan mengapa tubuh mengaktifkan refleks menangis ketika Anda terluka secara fisik.
Dengan demikian, tidak ada salahnya untuk sesekali menangis. Terlebih jika Anda baru saja mengalami peristiwa traumatis, menangis adalah hal yang wajar.
Namun, menangis lebih sering dari biasanya bisa menjadi gejala depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya. Hubungi dokter atau penyedia kesehatan mental untuk mendiskusikan gejala tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?