Suara.com - Vaksin Sinovac dan AstraZeneca sempat trending topic di media sosial Twitter, beberapa waktu lalu. Keduanya merupakan vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya di Indonesia.
Banyak pengguna Twitter yang membahas perbedaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca, serta cara kerja keduanya. Apalagi, sekarang ini banyak informasi kontroversial mengenai vaksin AstraZeneca.
Secara umum dilansir dari Healthline, vaksinasi bekerja dengan menggunakan sedikit informasi tentang suatu penyakit, seperti lonjakan protein atau partikel virus yang tidak aktif untuk mengajari sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan virus yang aktif.
Berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna yang menggunakan teknologi mRNA untuk menciptakan kekebalan, vaksin AstraZeneca dan Sinovac menggunakan metode yang lebih tradisional.
Artinya, partikel virus atau materi genetik digabungkan dengan materi lain untuk memasukkan potongan-potongan kecil virus yang tidak berbahaya ke dalam tubuh Anda.
Sistem kekebalan tubuh Anda bisa menggunakan informasi ini untuk merancang pertahanan dan membuatnya lebih siap untuk melawan virus corona yang hidup.
Namun, vaksin Sinovac dan AstraZeneca tetap memiliki perbedaan. Vaksin AstraZeneca mengandalkan adenovirus simpanse untuk membawa protein lonjakan dari virus corona ke dalam tubuh guna menciptakan respons kekebalan.
Sedangkan, vaksin Sinovac menggunakan partikel virus corona yang tidak aktif untuk menciptakan kekebalan. Cara kerja vaksin ini membantu sistem kekebalan mengenali virus corona dan siap melawannya ketika terserang virus corona yang aktif.
Apa itu adenovirus simpanse?
Baca Juga: Sebut Varian Baru Corona Mungkin Hilangkan Efek Vaksin, Ini Jawaban Dokter Paru
Adenovirus adalah virus yang sangat umum. Biasanya, adenovirus ini menyebabkan penyakit ringan, seperti flu biasa. Ada lebih dari 50 jenis adenovirus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan pandai bergerak masuk untuk menyerang tubuh dengan berbagai cara.
Adenovirus simpanse adalah adenovirus yang menyebabkan infeksi ini pada simpanse. Ketika dimodifikasi untuk digunakan dalam vaksin, virus ini sangat efisien membantu menghasilkan respons imun.
Apa itu virus corona yang tidak aktif?
Virus corona tidak aktif yang digunakan dalam vaksin Sinovac ini berarti bagian virus yang menyebabkan penyakit dihancurkan, tetapi informasi genetik dasarnya tetap ada.
Ketika virus tidak aktif ini disuntikkan sebagai vaksin, virus yang tidak aktif akan melatih sistem kekebalan tubuh melawan penyakit yang disebabkan oleh virus itu sendiri yang masih aktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif