Suara.com - Suplemen minyak ikan telah dikenal baik untuk kesehatan jantung. Tetapi sebuah studi baru menemukan bahwa suplemen ini juga dapat membantu melawan depresi.
"Menggunakan kombinasi penelitian laboratorium dan pasien, penelitian kami telah memberikan wawasan baru yang menarik tentang bagaimana asam lemak omega-3 membawa efek anti-inflamasi yang meningkatkan depresi," kata penulis utama Alessandra Borsini, seorang ahli saraf postdoctoral di King's College London seperti yang dikutip dari Medicinenet.
Borsini mengatakan telah diketahui bahwa asam lemak tak jenuh ganda omega-3 memiliki efek anti-depresan dan anti-inflamasi.
"Studi kami telah membantu menyoroti mekanisme molekuler yang terlibat dalam hubungan ini di mana dapat menginformasikan pengembangan pengobatan baru yang potensial untuk depresi menggunakan omega-3 PUFA," kata Borsini.
Melansir dari Medicinenet, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang dengan depresi berat mengalami peningkatan peradangan, tetapi tidak ada perawatan anti-inflamasi yang terbukti untuk depresi.
Bagian pasien dari studi baru ini termasuk 22 orang dengan depresi berat.
Sekali sehari selama 12 minggu, mereka diberi salah satu dari dua asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (PUFA), baik 3 gram asam eicosapentaenoic (EPA) atau 1,4 gram asam docosahexaenoic (DHA). EPA dan DHA adalah omega-3 PUFA yang ditemukan pada ikan berlemak.
Penulis studi senior Carmen Pariante, seorang profesor psikiatri biologis, mengatakan penelitian tersebut telah memberikan informasi penting untuk membantu membentuk uji klinis pendekatan terapeutik dengan asam lemak omega-3.
Temuan ini dipublikasikan 16 Juni di jurnal Molecular Psychiatry.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: HP Bocah SD Disita Usai Dituduh Jadi Penyebab Teror Anak Polisi
"Namun penting untuk digarisbawahi bahwa penelitian kami belum menunjukkan bahwa hanya dengan meningkatkan asam lemak omega-3 dalam makanan kita atau dengan mengonsumsi suplemen nutrisi, kita dapat mengurangi peradangan atau depresi," kata Pariante.
"Mekanisme di balik hubungan antara depresi dan omega-3 PUFA rumit dan memerlukan penelitian lebih lanjut," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis