Suara.com - Berlari sambil mendengarkan musik baik untuk mereka yang merasa lelah secara mental. Hal ini dinyatakan dalam penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Edinburgh.
Melansir dari Independent, penelitian ini menemukan bahwa mendengarkan lagu ketika berlari setelah menyelesaikan tugas berpikir yang menuntut secara mental bisa membantu.
Pada penelitian ini, salah satu tes melihat efek pada interval menjalankan kapasitas dengan sekelompok sembilan jenis olahraga. Sementara kelompok lainnya menggunakan percobaan waktu lari 5 km dengan sekelompok pelari terlatih.
Kelompok-kelompok tersebut menyelesaikan tes kognitif berbasis komputer selama 30 menit yang menempatkan mereka dalam keadaan lelah mental sebelum menyelesaikan latihan intensitas tinggi. Mereka diuji dengan dan tanpa musik.
Tim peneliti memperhitungkan hasil tes yang diambil oleh peserta yang menyelesaikan tes mental yang menuntut sebelumnya dengan dan tanpa musik. Para peneliti menemukan kapasitas berjalan interval di antara para penggemar kebugaran yang lelah secara mental cukup besar dengan musik dibandingkan tanpa musik.
Para peneliti mengatakan efek positif dari musik berpotensi karena persepsi yang diubah tentang upaya ketika mendengarkan lagu.
Dokter Shaun Phillips dari University of Edinburgh's Moray House School of Education and Sport, mengatakan bahwa kelelahan mental adalah kejadian umum bagi banyak orang. Ini dapat berdampak negatif pada kegiatan kita sehari-hari, termasuk olahraga.
Menemukan cara yang aman dan efektif untuk mengurangi dampak negatif ini sangat berguna.
"Temuan menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang memotivasi merupakan strategi yang berguna untuk membantu orang-orang aktif meningkatkan daya tahan kapasitas dan kinerja yang berjalan ketika lelah secara mental," ujar dokter Phillips.
Baca Juga: Kasus Dugaan Fitnah Roy Suryo, Polisi Periksa Lucky Alamsyah Besok
"Dampak positif dari musik yang dipilih sendiri ini dapat membantu orang untuk menjaga kualitas dan dampak menguntungkan dari sesi latihan mereka," imbuhnya.
Penelitian ini dilakukan di daerah-daerah yang berada di sekitar Universitas Edinburgh. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Human Sport and Exercise.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan