Suara.com - Meskipun jerawat adalah salah satu kondisi kulit yang paling umum. Namun kadang-kadang jerawat bisa menjadi tanda berbagai penyakit lain.
Melansir dari Healthshots, jerawat bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, jerawat yang ada di area tertentu dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan yang mendasarinya, antara lain:
1. Jerawat Dahi dan Garis Rambut
Jerawat yang hadir di sekitar garis rambut dan dahi bisa terkait dengan masalah kesehatan. Jerawat di dahi terkait dengan sistem pencernaan. Jerawat di wilayah dahi dikatakan mewakili ketidakseimbangan pencernaan yang terkait dengan pola makan yang buruk, sindrom iritasi usus, dan pencernaan yang tidak tepat.
Hal terbaik yang perlu Anda lakukan adalah banyak minum air, makan seimbang, tidur setidaknya tujuh jam sehari, dan cobalah untuk menjaga area dahi bebas dari gesekan.
2. Jerawat di Pipi
Jerawat dekat bagian atas pipi Anda dapat dikaitkan dengan sistem pernapasan, sedangkan jerawat pipi yang lebih rendah terkait dengan kebersihan gigi yang buruk dan mungkin dipicu lingkungan yang mungkin terjadi akibat gaya hidup Anda. Kondisi ini juga bisa jadi kulit Anda bersentuhan dengan seprai dan sarung bantal kotor yang menyimpan bakteri.
3. Jerawat Zona T
Area zona T berada di antara alis ke hidung dan dagu. Jika Anda melihat jerawat di wilayah ini, maka bisa dipicu oleh ketidakseimbangan gastrointestinal atau alergen makanan.
Baca Juga: Kenali 2 Jenis Penyakit Menurun yang Tidak Bisa Dicegah
Hal terburuk tentang bidang ini adalah ada lebih banyak kelenjar minyak daripada bagian wajah lainnya yang membuatnya rentan mengalami breakouts. Oleh karena itu, produksi sebum berlebih juga dapat menyebabkan jerawat.
Bahkan, jerawat pada hidung dapat dikaitkan dengan masalah hati dan ginjal yang hanya dapat menandakan disfungsi hati.
4. Jerawat Dagu dan Leher
Fluktuasi dalam hormon Anda seringkali dapat menyebabkan jerawat di area dagu dan garis dagu. Kondisi ini mengungkapkan ketidakseimbangan dalam sistem endokrin Anda.
Jerawat hormon cenderung terjadi secara siklikal dan semakin memburuk pada periode menstruasi dan menopause karena tingkat androgen dan estrogen yang relatif lebih tinggi.
Beberapa perempuan bahkan memperhatikan jerawat di sekitar wilayah leher mereka karena ketidakseimbangan hormon. Dan dalam beberapa kasus, jerawat ini dapat menunjukkan masalah serius seperti syndrome ovarium polikistik (PCOS).
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan