Suara.com - Suntik vaksin Covid-19 bisa menyebabkan efek samping, sama seperti vaksin lainnya. Efek samping ini merupakan respons tubuh terhadap vaksin untuk membentuk kekebalan.
Efek samping vaksin Covid-19 ini bisa berupa kelelahan, demam hingga sakit kepala ringan. Tapi, ada pula beberapa orang yang mengalami ketidaknyamanan vaksin Covid-19, seperti ruam kulit.
Sebuah studi oleh ahli alergi di Massachusetts General Hospital menemukan hampir 2 persen dari 49.197 orang yang disuntik vaksin Covid-19 mengalami reaksi pada kulitnya sebagai bentuk efek samping.
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Dermatology ini menyimpulkan bahwa reaksi kulit ini jarang terjadi dan tidak sering terjadi dua kali. Para ahli menemukan ruam dan gatal di area kulit yang tidak disuntik adalah reaksi yang paling umum.
Dalam hal ini, hives adalah reaksi kulit yang paling banyak dilaporkan setelah suntik vaksin Covid-19. Hives merupakan ruam gatal yang muncul di kulit.
Hives mungkin muncul di satu bagian tubuh atau menyebar di area yang luas. Ruam ini biasanya sangat gatal dan berkisar dalam ukuran milimeter.
Beberapa orang lainnya juga mengalami pembengkakan atau angioedema, yaitu pembengkakan pada area jaringan di bawah kulit yang mengenai wajah dan tenggorokan.
Studi ini menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna, yang memiliki proses mRNA sama untuk menyelidiki kondisi ini. Secara keseluruhan, kedua vaksin Covid-19 nampaknya menghasilkan jumlah reaksi yang sama pada setiap kelompok.
Adapun usia rata-rata orang yang mengalami reaksi kulit setelah suntik vaksin Covid-19 adalah 41 tahun dan paling banyak terjadi pada wanita. Sekitar 85 persen wanita menderita reaksi kulit ini setelah suntik vaksin Covid-19, jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan 15 persen pria.
Baca Juga: Kenali Gejalanya, Berikut Peta Sebaran Varian Delta Virus Corona di Indonesia
Orang kulit putih nampaknya juga melaporkan masalah yang sama, dengan 62 persen orang mengaku mengalami reaksi kulit setelah suntik vaksin Covid-19.
Reaksi kulit nampaknya tidak terjadi lagi setelah suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Sekitar 83 persen orang yang mengalami gatal atau ruam kulit pertama kali tidak mengalaminya lagi setelah suntikan kedua.
Jadi, ada 4 jenis reaksi kulit yang berbeda-beda setelah suntik vaksin Covid-19, di antaranya ruam kulit, gatagatal, pembengkakan dan hives.
"ini adalah informasi pertama yang kami miliki tentang risiko kambuhnya reaksi kulit setelah suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Temuan ini bisa memberikan jaminan kepada orang-orang dengan ruam kulit, gatal-gatal dan pembengkakan setelah suntikan vaksin Covid-19 pertama," kata Kimberly G. Blumenthal, MD, MSc, co-director Program Epidemiologi Klinis dikutip dari The Sun.
Lacey B. Robinson, MD, MPH, seorang ahli alergi dan peneliti di MGH, menambahkan terjadinya reaksi kulit sebagai efek samping suntikan pertama vaksin Covid-19 tidak bisa dijadikan alasan seseorang menghindari suntikan kedua vaksin Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025