Suara.com - Virus corona SARS Cov-2 yang jadi penyebab pandemi Covid-19 terus berkembang. Terbaru, varian delta diklaim sebagai penyebab meningkatnya kasus di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Lebih dari satu tahun mewabah secara global, virus itu telah menyebabkan 182,56 juta kasus positif Covid-19. Sebanyak 3,95 juta orang di antaranya meninggal dunia.
Dalam 24 jam terakhir, situs worldometers mencatat 367.776 orang di dunia terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, 7.443 orang meninggal akibat infeksi dan 404.774 orang berhasil sembuh.
Virus corona varian delta yang pertama kali ditemukan di India masih menjadi sorotan dunia. Varian tersebut telah menyebar ke banyak megara dan menyebabkan lonjakan kasus, termasuk di Indonesia.
Kabar baiknya, vaksin Covid-19 Moderna menunjukkan mampu atasi varian Delta, dalam studi laboratorium. Dengan sedikit penurunan respons dibandingkan dengan jenis aslinya, kata peneliti.
Penelitian dilakukan pada serum darah dari delapan peserta yang diperoleh satu minggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin, mRNA-1273.
Vaksin tersebut memicu respons antibodi terhadap semua varian yang diuji, menurut Moderna, tetapi yang tetap kalah dalam semua kasus dengan aktivitas penetralan vaksin terhadap jenis virus corona asli yang pertama kali ditemukan di China.
Vaksin itu jauh lebih efektif dalam memproduksi antibodi terhadap varian Delta daripada melawan varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, data menunjukkan.
Terhadap tiga versi varian Beta, antibodi penetralisir yang dihasilkan vaksin berkurang enam hingga delapan kali lipat dibandingkan dengan yang diproduksi melawan strain asli. Sementara pengurangan 3,2 hingga 2,1 kali lipat terlihat untuk garis keturunan varian yang pertama kali diidentifikasi di India termasuk Delta dan kappa.
Baca Juga: Lima Faktor Pemicu Ledakan Kasus Covid-19 pada Anak
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Moderna Covid-19 harus tetap protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Kepala Eksekutif Stéphane Bancel dikutip Channel News Asia.
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Denmark Siapkan Diri Cegah Lonjakan Infeksi Saat Musim Dingin
-
Update Covid-19 Global: Vaksin Versi Inhalasi CanSino Biologics China Disetujui untuk Penggunaan Darurat
-
Update Covid-19 Global: Uni Eropa Khawatir Muncul Virus Corona Varian Baru pada Musim Dingin Nanti
-
Update Covid-19 Global: Wabah Pneumonia Misterius Argentina Dikhawatirkan Jadi Pandemi Baru
-
Update Covid-19 Global: Karena Karantina, Hongkong Open Batal Digelar Ketiga Kalinya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja