Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan adanya kekhawatiran munculnya varian baru pada musim dingin mendatang.
Badan Obat Uni Eropa pada Jumat (2/9/2022) menuturkan, untuk menghindari kondisi kekhawatiran munculnya varian baru, vaksin Covid-19 mesti ampuh melindungi masyarakat.
Seperti yang diketahui, meski terlihat membaik, angka Covid-19 di beberapa negara masih cukup tinggi.
Berdasarkan data Worldometers Minggu (2/9), hingga saat ini total kasus Covid-19 keseluruhan mencapai angka 609,7 juta.
Sementara itu dalam satu hari kemarin telah tercatat penambahan kasus sebanyak 403 ribu dengan kenaikan tertinggi pada negara Jepang di angka 135 ribu.
Di samping itu, total angka kematian hingga saat ini telah mencapai angka 6,5 juta.
Dalam satu hari kemarin, tercatat kematian sebanyak 991 jiwa. Untuk jumlah pasien yang telah sembuh tercatat 586 juta dengan penambahan 477,2 ribu dalam satu hari kemarin.
Untuk kasus aktif saat initercatat sebanyak 17,1 juta. Mengatasi kasus aktif, beberapa negara kembali melakukan karantina. Sementara beberapa lainnya fokus terhadap vaksin untuk bisa menangkal virus Covid-19 yang terus berkembang.
Hal ini juga yang menjadi dasar, Uni Eropa kerap mempertimbangkan vaksin yang ampuh untuk mengatasi Covid-19 varian terbaru serta virus di China pada 2019 lalu.
Melansir laman Channel News Asia, Badan Obat Eropa (EMA), pengembangan vaksin hingga kini masih terus dilakukan.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 3 September: Positif 1.506, Sembuh 2.285, Meninggal 4
Menurut kepala vaksin EMA, Marco Cavaler, akan ada kemungkinan varian baru yang muncul dan tidak dapat diprediksi. Untuk itu masyarakat harus segera melakukan vaksinasi untuk melindungi sistem kekebalan tubuhnya.
Pada Kamis (1/9), EMA juga menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech, serta Moderna untuk mengatasi subvarian Omicron BA.1 yang lebih tua.
Pfizer yang telah diperbaharui juga dibuat untuk mengatasi subvarian BA.4 dan BA.5 yang belum lama ini membuat angka kenaikan di beberapa negara.
Di samping itu, Moderna juga masih dalam proses pengembangan untuk mengatasi varian-varian terbaru. Untuk prediksi varian di musim dingin nanti, kemungkinan jika terjadi akan mirip seperti Omicron saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!