Suara.com - Anak-anak termasuk kelompok rentan terinfeksi Covid-19. Anak bahkan disebut sebagai spreader atau penyebar virus corona Covid-19 terhadap lingkungan sekitarnya.
"Jadi yang menyebarkan ke kita itu anak-anak. Karena anak repson imunnya belum secepat orang dewasa. Jadi gejalanya belum seberat orang dewasa, paling hanya batuk pilek biasa. Jadi jangan meremehkan anak yang sakit batuk pilek," kata dokter spesialis penyakit dalam dr. Gunawan Sp. PD., dalam webinar daring, Minggu (4/7/2021).
Setiap kali mengetahui anak batuk pilek, orangtua sebaiknya curiga apakah gejala Covid-19 atau bukan. Termasuk semua anggota keluarga yang lain jika mengalami batuk pilek juga.
"Dalam kondisi saat ini, yang diperhatikan swab dulu atau minimal antigen kalau ada gejala. Kalau enggak ada gejala kita PCR, karena kalau ada gejala biasanya jumlah virusnya sudah lebih tinggi dengan antigen kita bisa mendeteksi jumlah virus," jelasnya.
Tetapi bagi setiap orangtua yang mendapati hasil swab anaknya positif Covid-19, dokter Gunawan mengingatkan agar jangan panik. Langkah pertama yang harus dilakukan segera mengisolasi anak di rumah.
Selain itu, sebagai orang dewasa juga perlu lakukan proteksi diri sendiri dengan memakai masker juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat di rumah. Sebab bagaimana pun, diakui dokter Gunawan, anak-anak tidak mungkin dibiarkan seorang diri meski tengah isolasi mandiri di rumah.
"Kemudian konsultasi dengan dokter anak apakah anak perlu pemeriksaan lanjutan atau tidak. Karena kasus anak-anak itu yang perburukan hanya sedikit dibandingkan kita yang dewasa. Dari kasus anak yang saya amati, yang berat kasusnya sangat kecil. Bahkan anak-anak yang menyebarkan ke orang dewasa," ucapnya.
Sementara itu, anak atau anggota keluarga lain yang hasil swabnya negatif jangan langsung dititipkan ke rumah orang lain. Karena menurut dokter Gunawan, bisa saja masih dalam masa inkubasi sehingga jumlah virus belum terdeteksi.
Akan tetapi jika muncul gejala, meski setelah beberapa hari hasil tes swab negatif, seseorang tetap bisa menularkan virus.
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan selama Melakukan Isolasi Mandiri di Rumah, Apa Saja?
"Jadi tetap saja stay di dalam satu rumah tapi dengan situasi protokol kesehatan yang sangat ketat. Kemudian lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika anak memang tidak ada gejala tapi antigennya positif, coba PCR. Tapi kalau jelas ada gejala langsung isolasi, konsultasi dengan dokter," sarannya.
Bagi anggota keluarga yang pernah lakukan kontak langsung dengan anak, dokter RS Siloam Jakarta itu menyarankan untuk memantau gejala yang akan timbul.
"Kalau ada gejala segera cek atau satu minggu setelah kontak dengan anak dilakukan PCR test, itu waktu yang tepat untuk menilai apakah kita terkontaminasi virus atau tidak. Jadi jangan langsung baru ketemu pasien yang batuk-batuk lalu besoknya langsung PCR, percuma. Kebanyakan hasilnya pasti negatif. Tetap isolasi saja diri sendiri kemudian cek lagi setelah 7 hari," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja