Suara.com - Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Tapi, beberapa orang mungkin memiliki waktu tidur yang kurang karena berbagai hal.
Padahal kurang tidur bisa berdampak buruk pada kesehatan. Mereka bisa mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan akibat kurang tidur dengan jalan kaki.
Karena, jalan cepat selama 150 menit per minggu bisa mengurangi risiko kematian dini akibat kurang tidur. Tapi, Anda juga tidak harus melakukan olahraga jalan cepat selama 150 menit sekaligus pada satu waktu.
Penelitian yang dipublikasikan secara online di British Journal of Sports Medicine, menemukan bahwa berolahraga sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia bisa mengurangi risiko kematian dini akibat kurang tidur.
Sebenarnya, idealnya Anda perlu rutin olahraga dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan. Tapi, Anda yang mungin terpaksa harus begadang hingga kurang tidur bisa meningkatkan kesehatan dengan cara olahraga jalan cepat ini.
WHO dilansir dari Metro UK, merekomendasikan bahwa jalan cepat setidaknya 600 menit setara metabolisme aktivitas fisik per minggu dan setara dengan 150 menit seminggu jalan cepat atau 75 menit berlari.
Para penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari rata-rata 380.055 orang berusia 56 tahun. Mereka mengkategorikan intensitas olahraga yang dilakukan orang-orang ini, dari intensitas tinggi, sedang atau rendah.
Selain itu, peneliti juga mengkategorikan pola tidur para peserta dari pola tidur yang sehat, sedang atau buruk. Selama 11 tahun tindak lanjut, 15.503 orang meninggal dunia yang mana 4.095 kasus disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan 9.064 kasus disebabkan oleh kanker.
Berdasarkan jumlah tersebut, 1.932 orang meninggal karena penyakit jantung koroner, 359 karena stroke pendarahan otak (hemoragik), 450 karena bekuan darah (iskemik) stroke dan 1.595 karena kanker paru-paru.
Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Berapa Lama Gejala Long Covid-19 Muncul?
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok olahraga intensitas rendah dan kelompok dengan pola tidur buruk memiliki risiko kematian dini 57 persen lebih tinggi dibandingkan kelompok orang dengan olahraga intensitas tinggi dan pola tidur sehat.
Risiko kematian ini disebabkan oleh semua penyakit, antara lain penyakit kardiovaskular yang mencapai 67 persen dan kanker yang mencapai 45 persen.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa jika orang memenuhi batas bawah pedoman WHO untuk berolahraga. Maka, risiko kematian mereka juga akan menurun.
Para peneliti dari University of Sydney dan University College London, mengatakan hasil temuannya mendukung nilai intervensi secara bersamaan menargetkan aktivitas fisik dan tidur untuk meningkatkan kesehatan.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendukung temuan ini. Saat ini, peneliti masih merekomendasikan semua orang untuk cukup tidur dan rutin olahraga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?