Suara.com - Individu yang tidak divaksinasi tidak hanya mempertaruhkan kesehatan mereka. Pakar menyatakan bahwa orang-orang yang tidak divaksin bisa menjadi sumber kemunculan varian baru Covid-19.
Melansir dari Independent, Dr William Schaffner seorang profesor di divisi penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center mengatakan kepada saluran berita Amerika bahwa orang yang tidak divaksinasi menimbulkan risiko lebih besar dalam memerangi virus corona.
"Orang yang tidak divaksinasi adalah pabrik varian potensial," kata dokter Schaffner.
"Semakin banyak orang yang tidak divaksinasi, semakin banyak peluang bagi virus untuk berkembang biak," imbuhnya.
Saat virus bermutasi, gennya mengalami perubahan yang menyebabkan variasi antigen. Karena vaksin bekerja pada sistem kekebalan yang mengidentifikasi virus melalui antigen ini, beberapa ahli di masa lalu juga telah memperingatkan tentang potensi mutasi virus yang mungkin dapat menembus perlindungan yang dibuat oleh vaksin.
Dokter Schaffner mengatakan jika infeksi terus menyebar di antara yang tidak divaksinasi, maka dapat menghambat respons pandemi.
"Ketika itu terjadi, ia bermutasi dan dapat menimbulkan mutasi varian yang bahkan lebih serius di masa depan," kata Dr Schaffner.
Kekhawatiran serupa dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu. "Semakin kita membiarkan virus menyebar, semakin besar peluang virus itu untuk berubah," catat WHO.
Virus corona sendiri telah mengalami beberapa mutasi, dengan varian Alpha pertama kali diurutkan di Inggris pada Desember tahun lalu dan varian Beta muncul di Afrika Selatan pada Oktober, sedangkan varian Gamma muncul pada pertengahan November di Brasil.
Baca Juga: Komisi I Minta Kominfo Bersinergi dengan Satgas Covid-19
Varian Delta, varian terbaru yang menjadi perhatian pertama kali terlihat di India selama gelombang kedua ganas yang membuat sektor perawatan kesehatan negara itu kolaps. Varian yang diyakini lebih menular daripada yang sebelumnya ini telah ditemukan di hampir 100 negara termasuk Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke