Suara.com - Ada dua obat yang baru-baru ini direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diklaim bisa menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Yakni tocilizumab dan sarilumab.
Dari hasil berbagai penelitian, WHO menyebutkan jenis obat tersebut dapat menghambat interleukin-6 sehingga bisa mencegah terjarinya badai sitokin pada pasien Covid-19 dengan kondisi berat dan kritis.
Ahli Farmasi Universitas Padjajaran, Bandung, Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si. Apt., menjelaskan, salah satu obat tersebut, tocilizumab, sudah sering digunakan untuk pengobatan peradangan sendi, rheumatoid arthritis, salah satu jenis penyakit autoimun.
Selama pandemi, menurut prof Keri, tocilizumab belum terlalu banyak dipakai di Indonesia untuk pasien Covid-19.
"Saya lihat belum terlalu banyak digunakan karena obat persediaan terbatas. Apakah obat masuk ke Indonesia, perlu cek. Di global juga jumlahnya terbatas dan harganya sangat mahal," kata prof Keri dihubungi suara.com, Rabu (8/7/2021).
Prof Keri mengungkapkan, satu pasien bisa menghabiskan biaya pengobatan hingga puluhan juta rupiah hanya untuk penggunaan obat tocilizumab yang disuntikan. Jumlah dosis yang dibutuhkan setiap orang juga bisa berbeda, tergantung kondisinya.
"Tocilizumab tergantung dari dosis. (Harganya) Rp 5,7 (juta) itu yang 400mg per 20 mili infus. Kalau yang 80mg per 4 mili infus itu Rp 1,16 juta. Penyuntikan tergantung dari pasien. Ada yang sampai 30 sampai 40 kali. Itu kalau tocilizumab harga eceran tertinggi yang sudah diatur Kemenkes," ungkap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Bidang Farmasi itu.
Tergolong obat yang mahal, dijelaskan prof Keri, lantaran terdiri dari antibodi monoklonal yang diyakini memiliki kemiripan dengan reseptor virus corona SARS Cov-2 penyebab Covid-19. Juga memiliki sifat anti interleukin-6 untuk mencegah terjadinya inflamasi yang bisa berujung badai sitokin.
"Itu untuk menghalangi inflamasi atau peradangan yang berisiko menyebabkan kematian pada pasien. Jika peradangan berlebihan disebut badai sitokin. Sehingga menyebabkan gagal napas," jelasnya.
Baca Juga: Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Kota Bogor Mengkhawatirkan
Salah satu obat tocilizumab yang digunakan di Indonesia merupakan dengan merek dagang Actemra. Prof Keri menyampaikan obat tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah lantaran harganya yang terlalu mahal.
"Gak mungkin lah (disubsidi) mahal banget ini harganya. Lagian masih ada alternatif obat lain," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!