Suara.com - Virus corona Covid-19 cukup mempengaruhi saturasi oksigen sejumlah pasien. Di Indonesia sendiri, cukup banyak pasien Covid-19 yang mengalami penurunan saturasi oksigen di tengah kelangkaan tabung oksigen.
Dalam situasi ini, pasien Covid-19 bisa melakukan teknik proning sambil menunggu mendapatkan alat bantu oksigen. Teknik proning adalah pertolongan pertama untuk meningkatkan kadar oksigen dengan cara pasien berbaring telungkup atau tengkurap.
Sebelumnya dilansir dari HealthifyMe, teknik proning banyak digunakan dalam pengobatan pasien dengan Sindrom Gangguan Pernafasan Akut (ARDS). Kini, teknik proning dianggap sebagai metode sederhana yang aman untuk meningkatkan oksigenasi.
Teknik proning ini pun sangat bermanfaat pada pasien Covid-19 yang menggunakan atau tanpa bantuan ventilator. Jika kadar oksigen pasien turun di bawah 94 persen setelah diukur menggunakan oksimeter di rumah, pasien bisa berbaring tengkurap untuk meningkatkan ventilasi dan memungkinkan pernapasan yang nyaman.
Teknik proning hanya dibutuhkan pada pasien yang kesulitan bernapas dan SpO2 menurun di bawah 94 persen yang disertai tanda-tanda lain, seperti suhu, tekanan darah dan gula darah. Sebab, hipoksia atau sirkulasi oksigen yang terganggu bisa menyebabkan komplikasi memburuk.
Posisi tengkurap ini membantu perluasan yang lebih baik dari daerah paru-paru punggung (belakang), gerakan tubuh yang lebih baik dan peningkatan pembuangan sekresi yang akhirnya bisa meningkatkan oksigenasi.
Cara membantu pasien Covid-19 melakukan teknik proning
Pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan ringan dan tidak membutuhkan ventilator atau pasien yang berisiko mengalami gangguan pernapasan berat, membutuhkan teknik proning untuk meningkatkan oksigen.
Saat ini, belum ada bukti bahwa teknik proning bisa membantu meringankan kondisi pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator. Para peneliti telah melaporkan bahwa teknik proning ini lebih dibutuhkan pada pasien non-intubasi yang diobati dengan terapi oksigen standar, continuous positive airway pressure (CPAP), atau ventilasi non-invasif.
Baca Juga: Waspada! Satgas Sebut Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk Sumbar
Posisi tengkurap ini sangat bermanfaat bagi pasien Covid-19 dengan risiko tinggi mengalami cedera paru yang diinduksi sendiri. Karena itu, teknik proning ini bisa menunda atau menghindari intubasi trakea dan risiko bawaannya.
Pada akhirnya, teknik ini bisa menurunkan risiko pasien membutuhkan intubasi dan menjadi perawatan medis intensif di ICU. Prosedur ini juga bisa menurunkan risiko muntah, tromboemboli dan mencegah pasien membutuhkan bantuan intubasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda