Suara.com - Pasangan suami dan istri yang sudah menikah namun belum juga memiliki anak bisa melakukan program bayi tabung sebagai salah satu bentuk usaha.
Sebab menurut dr Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER, belum juga memiliki anak setelah bertahun-tahun menikah bisa menandakan adanya gangguan kesuburan.
"Pada kondisi tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi untuk mencari tahu penyebab dan penanganannya dengan program kehamilan yang tepat," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER dalam keterangan tertulis kepada suara.com, Jumat (9/7/2021).
Menurut dokter Shanty, salah satu program kehamilan yang bisa dilakukan yakni dengan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Ia menyampaikan, program bayi tabung bisa menjadi harapan baru bagi para pasangan yang mengalami gangguan kesuburan.
Ada beberapa faktor pendorong program bayi tabung bisa dilakukan. Di antaranya ketika kedua saluran telur tersumbat, kualitas sel telur yang kurang baik seperti pada endometriosis, usia perempuan sudah lanjut, kualitas sperma yang buruk, serta disfungsi seksual.
"Terkadang, program bayi tabung juga dibutuhkan pada kondisi gangguan pematangan sel telur yang tidak juga berhasil dengan hanya pemberian obat-obat pembesar telur. Apabila Anda dan pasangan memiliki masalah ini, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi," saran dokter Shanty.
Akan tetapi, diakui dokter Shanty bahwa program bayi tabung juga ada risikonya. Oleh sebab itu, program bayi tabung harus dijalankan oleh pasangan yang benar-benar siap fisik dan mental. Ditambah dengan dukungan kemahiran dokter dan perawat yang dapat mengarahkan, membimbing, dan membantu prosesnya, kata dokter Shanty.
Ia menyarankan untuk mengecek kompetensi tim dokter yang menangani program bayi tabung, tim perawat, embriologis, hingga andrologisnya.
Baca Juga: Menurut Ahli, Begini Cara Diabetes Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita
"Beberapa klinik bayi tabung bahkan memiliki maternity counsellor yang secara personal mendampingi pasien dan program bayi tabung dibuat sesuai kebutuhan pasien," ujarnya.
Adapun beberapa risiko yang mungkin dapat terjadi ketika menjalani program bayi tabung:
- Sindroma hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome/OHSS), sekitar 2 persen
- Kehamilan multipel (kembar)
- Kehamilan ektopik
- Pendarahan atau cidera pembuluh darah dalam rongga perut saat tindakan panen telur
- Infeksi
Berita Terkait
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Embrio Gugur, Program Bayi Tabung Anak Kedua Denny Sumargo dan Olivia Gagal
-
Foto Viral Bayi Dikelilingi Ratusan Suntikan, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Ibu Buat Hamil
-
Jika Istri Berhasil Hamil Anak Kedua, Denny Sumargo Janji Biayai Satu Orang untuk Bayi Tabung
-
Bahagia! Zaskia Sungkar Umumkan Kehamilan Kedua Hasil Program Bayi Tabung
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!