Suara.com - Kasus Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 192,2 juta dengan angka kematian 4,12 juta jiwa. Update Covid-19 mengutip data dari worldometers menunjukkan penambahan 491.794 kasus baru dan 8.010 orang meninggal dalam sehari.
Laporan kasus baru masih didominasi Inggris yang tengah mengalami lonjakan infeksi dalam beberapa minggu terakhir. Inggris melaporkan 46.558 kasus baru, disusul India 42.123 kasus, dan Amerika Serikat 41.098 kasus.
Sedangkan angka kematian didominasi Brasil dan Indonesia yang sama-sama melaporkan hingga lebih dari seribu jiwa. Brasil melaporkan 1.425 jiwa, sementara Indonesia 1.280 jiwa. Selebihnya angka kematian terbanyak juga dilaporkan di Rusia dengan 784 jiwa, Afrika Selatan 596 jiwa, dan India 489 jiwa.
Lonjakan kasus lagi di Amerika Serikat
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah akumulasi kasus Covid-19 terbanyak di dunia, yakni 35,07 juta. AS sempat alami penurunan kasus baru selama beberapa bulan lalu, pasca vaksinasi diluncurkan.
Tercatat pada situs worldometers, bahkan rata-rata kasus baru AS sempat di bawah 5 ribu per hari. Namun dalan beberapa minggu terakhir, kembali melonjak hingga puluhan ribu per hari.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Dr. Rochelle Walensky menyebutkan bahwa varian delta Covid-19 yang lebih menular kini mendominasi 83 persen dari sampel yang diurutkan di Amerika Serikat.
"Ini adalah peningkatan dramatis, naik 50 persen untuk minggu ke-3 Juli," kata Walensky dalam sidang komite Senat, dikutip dari CNN.
Pakar kesehatan Andy Slavitt juga menyebut bahwa varian delta dua kali lebih menular daripada varian lain yang teridentifikasi selama pandemi.
"Kita harus memikirkan varian delta sebagai versi 2020 Covid-19 pada steroid. Untungnya, tidak seperti tahun 2020, kami sebenarnya memiliki alat yang menghentikan varian delta, itu disebut vaksin," ucap mantan penasihat senior Tim Respons Covid Joe Biden itu.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta Senin 19 Juli: Positif 5.000, Sembuh 12.690, Meninggal 242
Penyuntikan vaksin Covid-19 di AS sempat bergerak cepat hingga 100 juta dosis dalam 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Joe Biden. Namun saat ini dikabarkan tingkat vaksinasi di AS telah terhenti.
Kurang dari setengah populasi AS telah divaksinasi penuh, menurut data CDC. Akan tetapi, mayoritas dari populasi yang belum divaksinasi sama sekali tidak mungkin disuntik vaksin, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh Axios-Ipsos.
Dari hasil jajak pendapat ditemukan bahwa seperempat atau kurang dari mereka yang tidak divaksinasi mengatakan kemungkinan akan mendapatkan vaksin jika dalam keadaan tertentu. Jajak pendapat yang dilakukan 16-19 Juli itu memakai sampel perwakilan nasional 1.048 populasi umum orang dewasa di AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja