Suara.com - Update Covid-19 global hari ini menunjukkan kasus infeksi bertambah 484.113 di dunia. Dengan begitu total kasus Covid-19 secara global menjadi 194,36 juta - seperti yang tercatat situs worldometers.info per Minggu (25/7) pukul 08.00 WIB.
Angka kematian bertambah 7.955 jiwa dengan total kasus kematian akibat Covid-19 bertambah menjadi 4,16 juta orang di seluruh dunia.
Indonesia menjadi negara paling banyak melaporkan kasus positif baru dan angka kematian harian dalam 24 jam terakhir. Tercatat 45.416 kasus baru dan 1.415 orang meninggal dunia.
Laporan mingguan juga menunjukan, Indonesia menjadi negara paling banyak melaporkan kematian akibat Covid-19 selama tujuh hari terakhir. Tercatat 9.201 jiwa, naik 36 persen dari dua pekan sebelumnya.
Sementara angka positif tambahan, didominasi Amerika Serikat yang alami peningkatan kasus hingga 60 persen dalam 7 hari terakhir, yakni 349.448 kasus dari 218.239 pada dua pekan sebelumnya.
Indonesia diposisi ketiga dalam jumlah kasus baru terbanyak dalam sepekan terakhir. Dengan jumlah 301.607 kasus dalam tujuh hari terakhir, tepat di bawah Inggris yang tercatat 306.310 kasus.
Meski demikian, kasus positif mingguan di Indonesia turun 7 persen dibanding dua pekan lalu. Penurunan tambahan kasus batu juga diakui oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Akan tetapi, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa oenurunan kasus terjadi akibat jumlah testing yang juga berlurang dalam beberapa hari terakhir.
"Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama empat hari terakhir, perlu untuk segera dikejar untuk meningkat kembali. Karena semakin tinggi testing, semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini," kata Wiku dalam konferensi pers virtual beberapa hari lalu.
Baca Juga: Update 25 Juli 2021: Berkurang Ratusan Orang, Wisma Atlet Kini Rawat 4.245 Pasien Covid-19
Hal lain yang juga perlu menjadi fokus merupakan angka kematian yang cenderung mengalami peningkatan selama sepekan terakhir.
"Ini patut dijadikan refleksi kita bersama, terlebih sudah enam hari berturut-turut kematian kita mencapai angka lebih dari 1.000 setiap harinya," katanya.
Angka kematian akibat Covid-19, kata Wiku, tidak dapat ditoleransi lagi. Sebab penurunan kasus positif seharusnya juga diikuti dengan penurunan angka kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon