Suara.com - Berbeda dengan dahulu, kini banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu menghadap layar dan mengetik di keyboard daripada menulis dengan tangan di kertas.
Namun jika Anda ingin menyimpan informasi lebih banyak dan mengingat lebih baik, sebaiknya lakukan lebih banyak aktivitas menulis tangan. Sebab dilansir dari Big Think, sebuah studi baru dari Developmental Neuroscience Laboratory di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia berpendapat, tulisan tangan membantu anak-anak dan orang dewasa mengingat informasi dengan lebih baik.
Tim yang dipimpin oleh Profesor Audrey van der Meer, mengaitkan 250 node ke kepala setiap peserta untuk mengumpulkan 500 titik data per detik. Begitu mereka diikat, selusin anak-anak berusia 12 tahun dan selusin orang dewasa muda menulis dengan tangan, mengetik, atau menggambar. Hasilnya, mereka yang menggunakan kertas dan bukan perangkat mampu mengingat lebih baik.
Van der Meer percaya menulis tangan penting dalam pembentukan memori, terutama di usia muda.
"Saat Anda menulis daftar belanja atau catatan kuliah dengan tangan, Anda akan mengingat konten dengan lebih baik setelahnya," ujar Van Der Meer.
Ia menjelaskan bahwa menulis memberi Anda "kait" otak untuk menggantung informasi, mirip dengan menandai halaman di buku. Seseorang akan terus-menerus menantang keterampilan motorik saat menulis ketimbang mengetik dengan perangkat.
Sebuah studi lain juga menunjukkan bagaimana menulis dengan tangan lebih efektif saat mempelajari bahasa baru.
Peneliti meminta 42 orang dewasa untuk mempelajari huruf bahasa Arab. Mereka membagi volunteer itu dalam beberapa kelompok, yakni kelompok yang menulis dengan tangan di kertas, mengetik menggunakan keyboard dan hanya menonton video instruktur.
Kelompok yang menulis tangan di kertas ternyata lebih unggul dalam belajar. Mereka tidak hanya mampu mempelajari huruf dengan cepat, tapi juga lebih baik dalam merangkai kata.
Baca Juga: Pengertian Kalimat Efektif, Syarat dan Contohnya
"Pertanyaan sebenarnya adalah: Apakah ada manfaat lain dari tulisan tangan yang berkaitan dengan membaca dan mengeja dan memahami? Kami menemukan di sana pasti ada," ujar ilmuwan kognitif Brenda Rapp dari Universitas Johns Hopkins, dikutip dari Psychological Science.
Peneliti kemudian menguji kelompok untuk melihat bagaimana pembelajaran dapat digeneralisasi. Dalam setiap tes lanjutan, dengan menggunakan keterampilan yang belum mereka latih, kelompok menulis menunjukkan yang terbaik: menamai huruf, menulis huruf, mengeja kata, dan membaca kata.
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat mengajar melalui tulisan tangan lebih dari sekedar tulisan tangan yang lebih baik. Karena nampak bahwa pengetahuan semakin tertanam kuat melalui tulisan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja