Suara.com - Penyakit Huntington adalah penyakit yang disebabkan oleh gen salah di dalam DNA seseorang. Masalah kesehatan ini bisa berdampak pada sistem saraf tubuh.
Penyakit Huntington ini bisa memengaruhi pria maupun wanita, yang biasanya gejala muncul ketika seseorang menginjak usia 30 hingga 50 tahun.
Pada dasarnya, penyakit Huntington adalah gangguan otak progresif akibat gen yang rusak. Kondisi ini disebabkan oleh satu gen cacat pada kromosom empat, salah satu dari 23 kromosom manusia yang membawa seluruh kode genetik seseorang.
Kondisi ini menyebabkan perubahan di area pusat otak Anda, sehingga bisa memengaruhi gerakan, suasana hati dan keterampilan berpikir. Anak yang lahir dari orang tua dengan penyakit Huntington akan berisiko tinggi menderita penyakit yang sama di masa mendatang.
Umumnya, penyakit Huntington akan memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu. Penyakit ini juga bisa berakibat fatal setelah jangka waktu 20 tahun. Bahkan, penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan berdampak pada gerakan tubuh, pemikiran, serta suasana hati.
Penyakit ini memengaruhi 3 sampai 7 orang pada setiap 100 ribu orang keturunan Eropa. Menurut Referensi Rumah Genetika, penyakit Huntington ini tergolong kurang umum pada orang-orang keturunan Jepang, China, dan Afrika.
Gejala Penyakit Huntington
Gejala penyakit Huntington biasanya muncul antara usia 30 hingga 50 tahun. Tapi, gejala penyakit Huntington ini juga bisa muncul lebih awal atau lebih lambat.
Beberapa gejala nampaknya lebih dominan atau memiliki efek lebih besar pada kemampuan fungsional, tetapi itu bisa berubah selama seseorang menderita penyakit Huntington tersebut. Berikut ini dilansir dari Express, beberapa gejala penyakit Huntington.
Baca Juga: Pulih dari Virus Corona Covid-19, Begini Cara Atasi Batuk Kering dan Berdahak!
1. Perubahan perilaku
Gejala penyakit Huntington biasanya berkaitan dengan perubahan suasana hati. Secara khusus, perubahan suasana hati ini berupa depresi, kecemasan, kemarahan yang tidak seperti biasanya dan lekas marah.
Gejala umum lainnya adalah perilaku obsesif-kompulsif, seperti seseorang mengulangi pertanyaan atau aktivitas yang sama berulang-ulang. Anda juga bisa mengalami perubahan suasana hati yang rendah, kurangnya minat, dan putus asa.
2. Perubahan kognitif
Penyakit Huntington juga bisa menyebabkan penurunan kemampuan berpikir dan bernalar, termasuk memori, konsentrasi, penilaian, dan kemampuan untuk merencanakan serta mengatur.
Penyimpangan memori adalah tanda umum dari penyakit Huntington sejak dini. Sedangkan, kesulitan mengemudi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan juga termasuk tahap awal penyakit Huntington.
Anda mungkin juga mengalami masalah dalam memprioritaskan tugas dan mengalami kesulitan mengatur atau mempelajari keterampilan baru.
3. Gejala yang sulit terkendali
Gejala khas penyakit Huntington adalah gerakan tidak terkendali dari lengan, kaki, kepala, wajah, dan tubuh bagian atas. Tersandung dan kecanggungan juga merupakan tanda awal dari kondisi ini.
Gangguan gerakan yang terkait dengan penyakit Huntington dapat mencakup gerakan menyentak atau menggeliat yang tidak disengaja, masalah otot seperti kekakuan, gerakan mata yang lambat atau tidak normal, gaya berjalan yang terganggu, postur atau keseimbangan, kesulitan berbicara atau menelan.
4. Perubahan fisik
Penyakit Huntington juga bisa menyebabkan perubahan fisik, seperti kesulitan berbicata dan memiliki masalah fungsi vital lainnya, seperti menelan. Makan, berbicara, dan berjalan mungkin menjadi lebih sulit karena penyakit tersebut. Bahkan, Anda juga bisa mengalami insomnia, kehilangan energi dan kelelahan yang merupakan peringatan dini penyakit Huntington.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda