Suara.com - Selain Covid-19, India juga menghadapi kasus infeksi jamur hitam atau mucormycosis yang turut membuat angka kematian melonjak. Apa itu penyakit jamur hitam atau mucormycosis?
Berikut ini penjelasan lengkap tentang penyakit jamur hitam yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.
Infeksi jamur hitam disebabkan oleh jamur dari ordo Mucorales. Jamur hitam tersebut merupakan spesies yang dapat ditemukan di tanah, debu, vegetasi yang membusuk, dan kotoran hewan.
Tubuh manusia sebenarnya memiliki sistem kekebalan untuk melawan penyakit jamur hitam ini. Sayangnya, sejumlah kondisi seperti diabetes, Covid 19, dan pengobatan steroid dapat melemahkan kekebalan tubuh sehingga mikroorganisme ini bisa memunculkan gejala fatal.
Infeksi yang bisa membahayakan nyawa ini rupanya juga pernah ditemukan di Indonesia sebelum pandemi Covid 19. Hal juga disampaikan langsung oleh dokter spesialis paru dr. Anna Rozaliyani, Sp.P(K)., dalam webinar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dikutip dari suara.com pada Kamis (3/6/2021).
"Beberapa masa sebelum pandemi, kita sudah terima laporan kasus, terutama di RS Persahatan ada, RS Cipto. Kita ketemu kasus pada pasien THT," kata dokter spesialis paru dr. Anna Rozaliyani, Sp.P(K)., dalam webinar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Pasien Infeksi Jamur Hitam Jalani Terapi Lintah, Ini Tanggapan Dokter!
Penamaan penyakit jamur hitam sebenarnya juga kurang tepat. Sebab, Mucormycetes tidak termasuk kelompok jamur hitam. Penamaannya hanya didasarkan pada gejala yang menyebabkan kelainan berwarna kehitaman pada area yang terinfeksi.
Muncul juga istilah jamur kuning, hitam, dan putih lantaran dikaitkan dengan warna cairan yang keluar dari rongga sinus pasien.
Jamur hitam dapat menyerang berbagai organ tubuh seperti hidung, dagu, kening, bagian antara mata dan gigi, paru-paru, dan paling parah jika sudah menyerang ke otak.
Beberapa tanda-tanda yang perlu dicurigai sebagai tanda penyakit ini antara lain hidung kehitaman, sakit kepala, hidung tersumbat, keluarnya cairan dari hidung, nyeri di sinus, hidung berdarah, dan bengkak di wajah.
Penyakit tersebut menular melalui kontak dengan spora jamur hitam. Jamur ini juga bisa muncul dimana-mana sehingga menjaga kebersihan tetap menjadi faktor pencegahan yang paling utama.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya