Suara.com - Menurut otoritas kesehatan Inggris, monitor oksigen atau oksimeter kurang akurat untuk orang kulit hitam dan cokelat. Hal ini yang membuat National Health Service (NHS) Inggris mengubah panduan mereka dalam penggunaan oksimeter.
Melansir dari Independent, NHS Inggris dan Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) menyatakan bahwa oksimeter dapat melebih-lebihkan jumlah oksigen pada orang yang memiliki warna kulit lebih dalam atau gelap.
Oksimeter biasanya dijepitkan ke jari seseorang. Perangkat bekerja melalui kulit untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Lebih dari 300.000 oksimeter dikirim oleh NHS Inggris kepada pasien Covid-19 agar dapat memantau kadar oksigen mereka di rumah jika melakukan isolasi mandiri.
Situs web NHS telah diperbarui panduannya dengan klarifikasi untuk pengguna oksimeter yang memiliki kulit gelap pada laman resmi mereka.
"Ada beberapa laporan (oksimeter) mungkin kurang akurat jika Anda memiliki kulit cokelat atau hitam. Mereka mungkin menunjukkan pembacaan yang lebih tinggi dari tingkat oksigen dalam darah Anda," catat NHS di laman resmi mereka.
"Anda masih harus menggunakan oksimeter denyut jika Anda telah diberikan satu. Yang penting adalah memeriksa kadar oksigen darah secara teratur untuk melihat apakah pembacaan Anda turun," imbuhnya.
NHS juga mengatakan bahwa perubahan dalam pembacaan oksimeter biasa harus dicatat dari waktu ke waktu, bukan hanya pembacaan pertama yang diperhitungkan.
"Dengan melihat perubahan dalam pembacaan dan bukan hanya satu pembacaan, itu berarti bahwa meskipun oksimeter tidak sepenuhnya akurat, masih mungkin untuk melihat apakah kadar oksigen turun," catat NHS.
Dokter Habib Naqvi, direktur NHS Race and Health Observatory, mengatakan kepada program Radio 4's Today bahwa kekhawatiran tentang keandalan oksimeter ketika digunakan pada orang dengan warna kulit yang lebih dalam telah meningkat selama beberapa waktu.
Baca Juga: Sampai Menolak Pesanan, Cerita Pembuat Batu Nisan di Semarang Banjir Orderan
"Kami memiliki semakin banyak bukti yang menyoroti inkonsistensi dalam pembacaan oksimeter denyut nadi di antara mereka yang memiliki warna kulit lebih gelap," kata dokter Haqvi.
"Itu tidak dapat dan tidak boleh diabaikan, terutama selama pandemi Covid-19 saat ini yang secara signifikan memiliki dampak yang tidak proporsional pada orang kulit hitam dan etnis minoritas," imbuhnya.
Perubahan panduan NHS terjadi setelah NHS Race and Health Observatory menerbitkan ulasan tentang keakuratan oksimeter pada bulan April.
Ulasan oleh Dokter Olamide Dada dari Cardiff University School of Medicine, mengutip bukti lewat lebih dari 30 tahun pembacaan yang tidak akurat bagi mereka yang memiliki warna kulit lebih dalam atau gelap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja