Suara.com - Bayi memangis adalah hal yang lumrah. Menangis merupakan salah satu cara bayi mengekspresikan rasa tidak nyaman, entah karena lapar, mengantuk, atau sakit. Namun, masih banyak ibu yang menganggap bahwa bayi menangis selalu merupakan pertanda lapar.
Padahal, menurut dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A., tidak semua tangisan bayi menandakan bahwa perutnya lapar.
"Kalau memang anak nangis, berarti dia tidak nyaman. Tidak nyaman bukan berarti lapar. Tidak nyaman bisa saja karena anak ini ingin sendawa, bedongnya gatal, atau suhu ruangan terlalu dingin. Atau dia baru pipis atau dia baru pup. Sebetulnya banyak sekali," kata dokter Dimple dalam siaran langsung Instagram Pekan ASI bersama Mother and Baby, Kamis (5/8/2021).
Akan tetapi, bayi memang akan langsung berhenti menangis dan mau minum ASI jika ditempelkan ke payudara. Namun, menurut dokter Dimple, sikap tersebut sebenarnya refleks bayi untuk menyusui.
Bayi yang sebenarnya belum lapar justru mendapatkan 'bonus' ASI dari ibunya. Akibatnya, berat badan bayi kemungkinan akan naik terlalu cepat dan tidak sesuai dengan usianya.
"Nanti yang kita lihat adalah salah satu bulan pas datang untuk vaksin, kita timbang berat badannya tiba-tiba naiknya sudah 1,8 kilo yang sebenarnya normalnya 800-1200, tapi ini udah mau 2 kilo," ucapnya.
Dampaknya juga bisa dirasakan ibu yang mengira ASI-nya tidak cukup lantaran bayinya seringkali menangis, padahal bukan karena lapar. Dokter Dimple mengingatkan, memang perlu lebih sering latihan untuk membedakan penyebab setiap tangisan bayi.
Ia menyarankan, ketika bayi menangis, sebaiknya ibu memeriksa dulu kondisi dan lingkungan sekitar bayi. Memeriksa popoknya, tempat tidurnya, bahkan juga suhu ruangan. Selain itu, juga penting untuk mencatat waktu menyusui bayi.
Menurutnya, sebaiknya bayi dijadwalkan minum ASI setiap 3 jam sekali. Dan ketika waktu bayi menyusui langsung, pastikan ia meminum ASI hingga payudara kosong.
Baca Juga: Unik, Perempuan Ini Hobi Kumpulkan Baju Bayi Meski Belum Punya Anak
"Jadi kalau anak baru saja menyusui dan dia sudah mendapatkan ASI yang cukup karena kita sudah merasa payudara sudah kosong, itu kalau dia nangis dalam waktu dua jam jangan dianggap lapar. Kalau masih 2 jam, ada something, nih. Coba gendong dulu, lihat dulu popoknya, pastikan ruangnya tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025