Suara.com - Studi baru menyebut isolasi mandiri cukup dilakukan 5 hari menjadi berita kesehatan menarik paling banyak dibaca hari ini, Kamis (5/8/2021).
Ada juga temuan tentang kasus pembekuan darah langka yang lebih sering terjadi pada pasien Covid-19 hingga komplikasi yang rentan dialami orang setelah makan jambu biji.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:
1. Kasus Pembekuan Darah Akibat Covid-19 Jauh Lebih Tinggi daripada Vaksin AstraZeneca
Selama ini masih ada kekhawatiran di masyarakat bahwa Vaksin AstraZeneca bisa menimbulkan risiko pembekuan darah tromboemboli. Tapi, ternyata hal itu keliru.
Teranyata peningkatan tingkat kejadian trombosis pada orang yang terinfeksi Covid-19 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian karena vaksinasi.
2. Orang dengan 3 Masalah Kesehatan Ini Harus Hati-Hati Saat Makan Jambu Biji
Jambu biji adalah buah tropis yang lezat dan bergizi. Rendah kalori dan sarat dengan serat adalah tambahan yang sangat baik untuk diet sehat. Konsumsi buah jambu biji bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan.
Baca Juga: Wafat karena Covid, Lurah Angga Sempat Kasih Makanan saat Walkot Jaktim Isoman di Rumah
Selain buahnya, daun jambu biji juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Studi ini juga menunjukkan bahwa menambahkan ekstrak daun jambu biji ke dalam makanan bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan dan sistem kekebalan.
3. Tak Perlu 10 Hari, Studi Baru Sebut Isolasi Mandiri 5 Hari Sudah Cukup
Selama ini, semua orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 disarankan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Karena itu, seseorang dianggap sudah tidak bisa menularkan virusnya setelah 10 hari tersebut.
Tapi, penelitian baru menemukan kalau pasien sudah tidak bisa menularkan virus corona Covid-19 setelah 5 hari isolasi mandiri. Sebuah studi dari Universitas Oxford menemukan pasien hanya memiliki risiko 2 persen menularkan virusnya setelah 5 hingga 10 hari isolasi.
Tag
Berita Terkait
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
Studi: Kesiapan SDM dan Lingkungan Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital
-
Mengenal Program Studi Artificial Intelligence, Jalan Baru Menuju Karier Masa Depan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025