Itu karena ketika lansia yang terlibat dengan aktivitas terapi seni, sering 'di zona' dan dapat menikmati pengalaman yang hampir meditatif. Rasa sejahtera ini dapat sangat mengurangi kecemasan dan stres pada mereka.
4. Mengurangi Depresi
Lansia yang berjuang dengan implikasi kesehatan, kehilangan ingatan, atau masalah mobilitas biasanya akan mengalami depresi. Ketika mereka membuat karya seni, gejala depresi sering berkurang karena suasana hati dan stimulasi kognitif.
Bahkan para lansia yang kesulitan berkomunikasi secara verbal pun masih bisa mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui karya seninya.
5. Peningkatan Komunikasi dan Sosialisasi
Dengan terlibat dalam proyek seni, para lansia juga dapat lebih mudah terhubung dengan orang lain, mengurangi perasaan terisolasi dan kesepian yang umum terjadi di tahun-tahun senja.
Banyak penderita demensia atau Alzheimer sulit untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan orang lain, dan terapi seni dapat membantu mereka melakukannya dengan menyediakan sarana komunikasi visual.
6. Bantuan dari Kondisi Kronis
Bertambah tua bisa sangat sulit bagi sebagian orang, terutama orang yang hidup dengan Parkinson, Alzheimer, multiple sclerosis, arthritis, demensia, atau sedang dalam pemulihan dari stroke.
Berurusan dengan kondisi ini membuat mobilitas menjadi terbatas sehingga sering membuat mereka kewalahan. Tetapi kegiatan seni dan proyek kerajinan dapat memberikan sedikit kelegaan untuk kondisi ini.
Tidak hanya melukis, membuat tembikar, permainan hingga teka-teki yang melibatkan proyek mewarnai, scrapbooking, dan kegiatan lainnya akam memberikan sesuatu yang dinanti-nantikan para lansia, sambil mengalihkan pikiran mereka dari kondisi mereka.
Baca Juga: Viral Presiden SBY Hobi Melukis Sejak Pandemi, Karyanya Banjir Pujian
7. Peningkatan Fungsi Otak
Seiring bertambahnya usia, otak kita pun juga semakin menua. Hal ini dapat membuat seseorang merasa sulit untuk melakukan beberapa tugas, terutama ketika mereka hidup dengan demensia atau Alzheimer.
Terapi seni untuk lansia dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif ini, meningkatkan kemampuan mereka untuk menggunakan logika dan penalaran, memecahkan masalah, fokus pada tugas untuk jangka waktu yang berkelanjutan, dan meningkatkan memori kerja. Terapi seni juga dapat membuat perbedaan besar dalam hal kesehatan mental dan fisik lansia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan