Suara.com - Jika bicara meditasi, yang pertama terpikirkan pastilah posisi duduk bersila sambil memejamkan mata. Tapi tahukah kamu bahwa meditasi tidak harus selalu posisi seperti itu?
Ternyata, meditasi punya jenis yang beragam. Sebut saja meditasi mindfulness, meditasi visual, hingga meditasi movement. Menariknya, terkadang keragaman jenis meditasi ini justru menyulitkan, apalagi untuk pemula.
Prita Yulia Maharani, M.Psi., Psikolog, tim konselor dari aplikasi meditasi online Riliv, mengatakan bahwa kebingungan yang dialami pemula meditasi sangat wajar.
"Memang banyak pemula meditasi yang bingung memilih jenis meditasi yang paling cocok dengan mereka. Bukan masalah, itu wajar karena mereka nggak mau salah langkah," kata Prita, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Prita juga menyarankan pemula meditasi agar tidak terlalu pusing dalam memilih jenis meditasi, karena intinya tidak ada jenis meditasi yang lebih baik dari yang lainnya. Kalau kamu suka suatu jenis meditasi dan ingin melakukannya secara berulang, maka itulah meditasi yang cocok untukmu.
Penasaran ingin tahu mana jenis meditasi yang paling cocok untukmu? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut ini:
Meditasi mindfulness
Meditasi mindfulness adalah meditasi yang menggabungkan konsentrasi dan kesadaran. Meditasi ini mengajarkan kamu untuk fokus ke momen saat ini, bukan ke masa lalu atau masa depan.
Saat melakukan meditasi mindfulness, kamu harus memusatkan perhatian pada keadaan di sekitarmu. Jangan lupa untuk melakukannya secara rutin, sebab meditasi mindfulness punya banyak manfaat. Peneliti menunjukkan bahwa meditasi ini dapat mengurangi depresi, kecemasan, dan stres.
Meditasi fokus
Jika kamu punya masalah mempertahankan fokus, kamu bisa melatihnya dengan melakukan meditasi fokus. Meditasi ini akan melibatkan panca inderamu untuk tetap berkonsentrasi.
Baca Juga: Raline Shah Bagikan Rahasia Tetap Bugar di Tengah Pandemi Covid-19
Ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk bermeditasi fokus. Misalnya, kamu bisa memfokuskan pikiranmu pada irama napas atau suara jam yang berdenting. Mungkin awalnya akan sulit karena melatih fokus tidak pernah mudah. Namun, jangan pantang menyerah, ya!
Meditasi visual
Meditasi visual menggunakan imajinasi akan hal-hal yang menyenangkan. Jadi kalau kamu adalah orang yang selalu berimajinasi, bersyukurlah! Kamu bisa melakukan meditasi visual dengan baik.
Sebelum memulai meditasi visual, ada baiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu hal-hal yang membahagiakan dirimu. Kemudian, kamu bisa memejamkan mata dan membayangkannya. Biarkan perasaan bahagia yang kamu alami meresap ke alam bawah sadarmu.
Meditasi spiritual
Meditasi spiritual cocok untuk kamu yang ingin mendekatkan diri dengan Tuhan dan alam semesta. Melalui meditasi spiritual, kamu dapat merenungkan hidup dan hal-hal yang terjadi di sekitarmu.
Kamu bisa melakukan meditasi ini dengan mengucapkan doa atau pujian yang sesuai dengan kepercayaan yang kamu anut. Saat melakukannya, jangan lupa untuk tetap tenang. Sebab dalam meditasi spiritual, keheningan adalah hal yang paling penting.
Meditasi cinta kasih
Meditasi cinta kasih biasa disebut dengan meditasi metta. Sama seperti namanya, meditasi cinta kasih bertujuan untuk meningkatkan perasaan cinta dan kasih sayang pada diri kita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat