Suara.com - Kejadian tidak pantas dan tidak patut ditiru melibatkan seorang perawat di Jerman.
Alih-alih menyuntikan vaksin Covid-19, seorang perawat antivaksin di Jerman diduga menyuntikan 8.600 orang peserta vaksinasi dengan larutan air garam.
Mengutip Dailymail, Rabu (11/8/2021) dugaan ini disampaikan berdasarkan penyelidikan kepolisian, lantaran tersangka yang tidak disebutkan namanya itu memposting pandangan skeptisnya tentang vaksin di media sosial.
Menurut keterangan polisi, tersangka yang tidak disebutkan namanya itu diduga telah menyuntikan vaksin palsu kepada calon penerima vaksin lanjut usia (lansia) di Jerman Utara.
Akibatnya pihak berwenang mendesak ribuan orang yang menerima suntikan vaksinasi di Friesland, yakni gedung pemerintah di sebuah desa dekat pantai Laut Utara untuk kembali mendapatkan suntikan vaksin.
Diduga sebanyak 8.600 peserta vaksinasi terdampak suntikan vaksin palsu berisi air garam tersebut.
Meski air larutan garam tidak berbahaya, namun menurut petugas setempat sebagian besar peserta vaksinasi pada Maret hingga April 2021 lalu di Jerman, adalah kelompok orang berisiko tinggi tertular virus corona.
Sayangnya, hingga kini tidak jelas apakah tersangka sudah ditahan atau didakwa dalam kasus tersebut. Namun menurut keterangan, tersangka sudah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.
Sementara itu Jerman juga tengah mendapatkan lonjakan minat vaksinasi, usai Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan negara akan berhenti membiayai tes Covid-19 gratis untuk masyarakat yang tidak divaksinasi pada Oktober 2021 mendatang.
Baca Juga: Ogah Ribet Tunjukin Kartu Vaksin Mau Masuk Mal, Ini Solusi Jitu ala Warganet +62
Merkel mengatakan jika aturan ini akan mulai berlaku pada 11 Oktober mendatang, karena semua warga Jerman harus sudah mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19.
Saat ini 55 persen warga Jerman sudah divaksinasi, tapi ia ingin cepat mendorong setidaknya 75 persen dari populasi harus segera mendapatkan vaksinasi Covid-19, untuk menurunkan risiko keparahan pada orang yang terinfeksi virus corona, khususnya varian Delta.
Berita Terkait
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?