Suara.com - Remaja dan anak muda mulanya jarang terinfeksi virus corona di awal pandemi. Tapi, kini banyak dari mereka yang justru mengalami long Covid-19.
Meskipun kasus anak-anak masih lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa, bahkan ketika varian Delta menaikkan jumlahnya, gejala jangka panjang mereka terbukti sama melemahkannya.
Sejak awal krisis Covid-19, pandangan yang berlaku di kalangan ahli medis adalah bahwa anak-anak dan remaja lebih mungkin untuk pulih dengan cepat, atau tanpa gejala atau gejala ringan, daripada orang dewasa.
Tetapi sekarang semakin banyak anak-anak dan remaja dengan Covid-19 tanpa gejala mengalami efek jangka panjang – terkadang berbulan-bulan setelah pertama kali sakit.
Sementara data tentang anak-anak langka, dokter menemukan long Covid-19 pada anak muda sama membingungkannya dengan orang dewasa.
“Kita pasti dapat mengatakan bahwa anak-anak mendapatkan long Covid-19,” kata Dr Elaine Maxwell dari Institut Nasional Penelitian Kesehatan Inggris seperti dikutip dari Guardian.
“Tetapi masalah dengan Long Covid-19 adalah bahwa itu bukan satu definisi.”
Anak-anak melaporkan sejumlah penyakit yang menetap – bahkan jika gejala awalnya ringan. Gejala itu termasuk sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, jantung berdebar-debar, masalah pencernaan, mual, pusing, kejang, kehilangan ingatan, halusinasi, dan gejala sensorik lainnya seperti kehilangan akal pengecapan dan penciuman, bahkan mati rasa yang membuat anak tidak bisa berjalan.
Beberapa anak dan remaja melaporkan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Tak Pasang Baliho Seperti Puan, Ganjar: Ora Kober, Saya Diperintah Presiden Ngurusi Covid
Aarati Kasturirangan, yang tinggal di negara bagian Philadelphia, AS, tahu betul tantangannya. Putranya Eli berusia 10 tahun ketika dia tertular Covid-19 bersama anggota keluarga lainnya pada Maret 2020.
“Biasanya dia anak yang goyang, tapi Eli tidak mau keluar dari kamarnya,” kata Kasturirangan seperti dilansir dari France23.
Gejalanya melemahkan: sakit di kakinya yang sangat parah sehingga dia tidak bisa berjalan ke mana pun dan gangguan pencernaan serta mual yang begitu parah sehingga dia harus berbaring di tempat tidur.
Tidak dapat menavigasi tangga, dia malah merangkak. Dia juga mengalami peningkatan suhu selama berminggu-minggu, tetapi tidak cukup tinggi untuk membuat dokter khawatir.
"Saya pikir, bukan itu yang seharusnya."
Pada bulan September tahun lalu, setelah serangkaian tes dan kunjungan ke spesialis, ia secara resmi didiagnosis dengan kelelahan pasca-virus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah