Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia kembali mengeluarkan laporan rutinnya terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Dalam laporan tersebut ada sejumlah hal yang menjadi sorotan.
Sorotan pertama dari WHO mengarah pada peningkatan kasus di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di luar Jawa. WHO mengatakan butuh tindakan segera untuk mengatasi lonjakan di sejumlah daerah.
"Diperlukan tindakan segera untuk mengatasi lonjakan kasus yang terus berlanjut, terutama di provinsi merah muda (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Timur Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo) dan berwarna kuning," tulis WHO dalam laporan terbarunya.
WHO juga kembali mengigatkan pentingnya pembatasan aktivitas masyarakat, meski angka cakupan vaksinasi nasional meningkat dan meluas di Indonesia.
"Pembatasan bekerja dalam konteks varian of Concerns(VOCs) seperti yang ditunjukkan di India (lihat Laporan Situasi 60: Pelajaran yang Dipetik) dan negara-negara lain yang menghadapi lonjakan kasus serupa," kata WHO.
Organisasi itu juga menyebutkan bahwa peningkatan tingkat pengujian diamati di beberapa kabupaten dan provinsi selama pelaksanaan PPKM darurat. Pada 15 Agustus, semua provinsi telah mencapai patokan yang direkomendasikan yaitu 1 orang yang diuji per 1000 penduduk per minggu.
"Namun, proporsi tes positif yang tinggi (≥ 20 persen) masih diamati di 26 provinsi dan tetap menjadi perhatian. Sangat penting untuk mempertahankan dan lebih memperkuat pengujian di semua provinsi, bersama dengan tindakan penahanan lainnya, untuk mengekang penularan di masyarakat," tulis mereka.
Per 15 Agustus, tingkat hunian tempat tidur (BOR) unit perawatan intensif dilaporkan di tujuh provinsi (Kalimantan Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Aceh, Sumatera Timur dan Gorontalo) tetap di atas 70 persen. Tren peningkatan kematian juga terjadi di Sumatera Utara, Aceh dan Gorontalo.
"Sangat penting untuk lebih meningkatkan perencanaan dan tindakan untuk menanggapi lonjakan kasus dan peningkatan kematian di provinsi-provinsi tersebut, termasuk memperoleh data kebutuhan pasokan medis kritis dan penyelamat seperti oksigen, ventilator, dan obat-obatan untuk merawat pasien Covid-19," kata WHO.
Baca Juga: Angkat Topi! Anak Muda Magelang Berbagi Nasi untuk Pasien Isoman
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer