Suara.com - Mesin pencari seperti Google kerap dijadikan andalan ketika kita ingin mengetahui mengenai banyak hal, mulai dari berita terkini hingga informasi mengenai gejala sakit yang tengah diderita.
Untuk contoh kedua, meski baik untuk pencegahan, namun hal tersebut bisa mengarah pada kebiasaan self-diagnose.
Self-diagnose sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang mendiagnosis penyakit yang sedang dialami berdasarkan pencarian informasi secara mandiri, seperti dari internet.
Parahnya, self-diagnose juga banyak dilakukan untuk memeriksa kesehatan mental.
Psikolog Prita Yulia Maharani, M.Psi mengatakan, banyak orang mencari tahu gejala kesehatan mental di internet dan langsung percaya mentah-mentah bahwa mereka sedang mengalaminya.
"Padahal, apa yang ada di internet belum tentu sesuai dengan mereka," kata Prita dalam siaran pers, dikutip Suara.com dari ANTARA, Minggu (29/8/2021).
Prita menambahkan, sebenarnya kegiatan mencari tahu gejala kesehatan mental di internet tidak selalu salah.
"Sebenarnya tidak apa-apa, kok mencari tahu gejala gangguan mental di Google. Tapi, jangan lupa cross-check."
Cross-check yang dimaksud oleh Prita adalah dengan cara mendatangi psikolog atau psikiater profesional untuk tahu lebih lanjut mengenai masalah kesehatan mental yang sedang dialami.
Baca Juga: Makin Ciamik! Google Maps Tengah Siapkan Fitur Canggih, Bisa Lihat Info Tarif Tol
"Dari situ bisa ditentukan langkah yang bisa diambil selanjutnya," tambah Prita.
Ia pun menjelaskan ada beberapa hal yang berbahaya saat melakukan diagnosis sendiri yang hanya berdasarkan informasi di internet seperti menimbulkan rasa panik, memperparah kondisi mental, enggan berkonsultasi dengan pakar.
Belum lagi, self-diagnose masalah kesehatan mental juga dapat membuat penyakit atau gangguan sebenarnya terabaikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern