Suara.com - Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil biasanya merupakan gejala dari beberapa kondisi kesehatan, baik normal maupun serius. Namun jika Anda merasa nyeri buang air kecil selama menstruasi, hal tersebut bisa menjadi kondisi yang perlu diwaspadai.
Melansir dari Healthshots, Dr Pratima Thamke, Konsultan Obstetri dan Ginekolog, Motherhood Hospital, Kharghar mengatakan bahwa buang air kecil yang menyakitkan disebut dengan disuria.
"Kencing yang menyakitkan juga dikenal sebagai (disuria), kondisi saat ada rasa sakit yang hebat, ketidaknyamanan, atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Ketidaknyamanan akan ada di mana urin keluar dari tubuh seseorang," kaya dokter Thamke.
Lebih lanjut, Thamke mengatakan bahwa jika Anda telah didiagnosis dengan endometriosis, maka buang air kecil saat menstruasi bisa menyakitkan.
"Implan endometriosis dapat berdarah sebagai respons terhadap perubahan hormon siklus tersebut dan tidak ada cara bagi darah untuk keluar. Dengan demikian, jaringan parut menumpuk dan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa di daerah panggul yang juga menutupi kandung kemih dan rektum," ujar dokter Thamke.
"Tidak hanya itu, darah yang ada di daerah panggul tidak dapat keluar karena darah yang salah tempat mengundang iritasi pada tubuh bersama dengan kista endometriosis. Dengan demikian, kandung kemih dan rektum mendapat tekanan dan seseorang cenderung mengalami rasa sakit,” imbuhnya.
Namun bukan hanya endomtriosis yang menyebabkan buang air kecil sakit. Buang air kecil yang menyakitkan saat menstruasi dapat mengindikasikan infeksi saluran kemih (ISK).
ISK dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Bisa juga karena peradangan pada saluran kemih. Selain nyeri saat buang air kecil, gejala ISK lainnya bisa meliputi demam, kelelahan, kram, iritasi vagina, urin berbau, nyeri perut, dan lain sebagainya.
Selain ISK, Anda juga mungkin mengalami rasa sakit saat buang air kecil jika terkena infeksi menular seksual (IMS). IMS juga dapat menyebabkan gejala seperti keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, sakit saat buang air kecil, kutil dan lecet di sekitar alat kelamin, pendarahan vagina yang tidak biasa, dan rasa gatal yang terbakar.
Baca Juga: 5 Penyebab Haid Tidak Lancar yang Paling Umum
"Sangat penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini, Anda perlu menganggapnya serius dan segera kunjungi dokter untuk mencari perawatan yang tepat sebelum kondisinya semakin memburuk," saran Dr Thamke.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli