Suara.com - Banyak orang masih kerap menggunakan cotton bud atau korek kuping untuk membersihkan telinga.
Padahal dokter tidak menyarankan sama sekali hal itu. Kotoran telinga disebut bisa hilang dan bersih dengan sendirinya dengan mekanisme dalam tubuh.
“Kotoran telinga adalah kombinasi dari sebum – zat yang dihasilkan dari kelenjar sebasea di permukaan yang terpasang pada telinga – dan sel kulit mati yang terkelupas di area ini," kata Dr Deborah Lee dari Fox Online Pharmacy seperti dikutip dari Express UK.
Ia mengatakan bahwa kotoran telinga sangat membantu karena, bersama dengan rambut-rambut halus di telinga, ini mencegah organisme seperti bakteri dan virus menyerang telinga bagian dalam dan menyebabkan infeksi.
"Kotoran telinga secara alami keluar dari telinga Anda tanpa Anda sadari. Ketika Anda berbicara, makan, dan mengunyah, otot rahang Anda dengan lembut menyenggol lilin di sepanjang saluran, dan akhirnya jatuh secara alami," kata dia.
Ia melanjutkan bahwa sejumlah kecil hanyut saat kita mandi atau mandi. Kotoran telinga yang berlebihan lebih mungkin terjadi pada orang dengan saluran telinga yang sempit, telinga yang sangat berbulu, atau pada orang yang secara teratur menggunakan earphone atau alat bantu dengar.
Jika memiliki kotoran telinga yang berlebihan, Dr Lee menekankan betapa pentingnya untuk tidak memasukkan benda tajam ke dalam telinga atau mencoba mengeluarkan kotoran tersebut dengan air.
Jika Anda memiliki kotoran telinga yang berlebihan, cara terbaik untuk menghilangkannya adalah dengan menggunakan obat tetes pembersih telinga.
Namun, yang terbaik adalah berbicara dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan gendang telinga tidak berlubang. Konsultasi juga penting untuk memeriksa apakah Anda dapat menggunakan obat tetes jika Anda telah menjalani operasi telinga.
Baca Juga: Dokter Spesialis THT: Sejarah, Pengertian, Tugas dan Penyakit yang Ditanganinya
Jika Anda dapat menggunakan obat tetes, Dr Lee merekomendasikan untuk mengoleskan lima tetes ke telinga yang sakit dua kali sehari, selama tiga hingga tujuh hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia