Suara.com - Dokter di pedesaan Oklahoma, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan banyak orang yang mengalami overdosis obat cacing kuda ivermectin. Jumlahnya sangat tinggi sehingga unit gawat darurat atau UGD di rumah sakit setempat dipenuhi pasien.
Diungkap oleh dr. Jason McElyea, dokter UGD yang bertugas di beberapa rumah sakit di Sallisaw, Oklahoma, situasi tersebut sangat mengerikan, sampai-sampai orang dengan luka tembak harus menunggu giliran untuk mendapat perawatan akibat banyaknya pasien datang dengan overdosis ivermectin.
McElyea mengungkap situasi ini kepada salah satu saluran televisi lokal tentang bahayanya overdosis ivermectin, obat cacing yang seharusnya digunakan untuk hewan ternak, tapi malah digunakan untuk mencegah dan mengobati Covid-19.
Masih menurut cerita McElyea, rumah sakit tempatnya bertugas kewalahan merawat orang yang mengonsumsi ivermectin, dan percaya terhadap klaim yang tidak dibisa dibuktikan kebenarannya jika obat tersebut efektif untuk Covid-19.
"UGD sangat penuh, sehingga korban tembakan alami kesulitan mendapatkan perawatan. Semua ambulans ada di parkiran menunggu tempat tidur di rumah sakit yang tersedia, sehingga petugas bisa membawa pasien masuk, tapi rumah sakit tidak memilikinya," ujar McElyea, mengutip Insider, Jumat (3/9/2021).
McElyea menjelaskan, orang yang mengonsumsi ivermectin dengan dosis penuh untuk kuda bisa membahayakan kesehatan. Beberapa risiko yang bisa terjadi adalah kehilangan penglihatan, mual, dan muntah.
"Beberapa orang mengonsumsi dosis yang tidak tepat, dan membuat mereka mengalami kondisi yang lebih buruk daripada tertular Covid-19," tuturnya.
Oklahoma sendiri telah melaporkan 557.770 kasus Covid-19 dengan 8.001 orang di antaranya meninggal dunia. Negara bagian di Amerika Serikat itu melaporkan rerata kasus harian Covid-19 mencapai 2.671 pada 2 September 2021, meningkat 21 persen selama 14 hari terakhir.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS atau CDC pada minggu lalu sudah memperingatkan risiko orang yang mengonsumsi ivermectin dengan dosis berlebih, yaitu bisa menyebabkan koma, kejang, hingga kematian.
Baca Juga: CEK FAKTA: Lada Hitam Bisa Sembuhkan COVID-19, Benarkah?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?