Suara.com - Penentangan penggunaan obat cacing ivermectin terus berdatangan, kali ini datang dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit atau CDC menentang ivermectin untuk Covid-19.
Larangan ini kembali diutarakan CDC, setelah ribuan orang Amerika diduga menggunakan obat anti parasit cacing ivermectin. Ini karena karena beredarnya informasi yang salah dan menganggap ivermectin bisa mencegah dan mengobati Covid-19.
Pada Kamis, 26 Agustus 2021, CDC memperingatkan para dokter bahwa terjadi peningkatan lima kali lipat panggilan terhadap petugas mengendali racun, akibat toksik atau keracunan setelah menggunakan ivermectin, seperti diwartakan Live Science, Jumat (27/8/2021).
Bahkan banyak orang membeli obat ivermectin yang diresepkan untuk hewan, dan mereka membeli tanpa resep padahal obat tersebut tidak aman digunakan untuk manusia, karena bisa menyebabkan efek samping serius.
Belakangan ini di Amerika Serikat beredar informasi keliru tentang ivermectin, dan digunakan sebagai obat Covid-19, meskipun obat ini tidak mendapatkan izin legal untuk Covid-19 dari BPOM AS yakni FDA.
Institut Kesehatan Nasional AS atau NIS mengatakan, bahwa tidak ada cukup bukti jika untuk menggunakan ivermectin sebagai obat Covid-19. Bahkan hasil studi pada Maret 2021 lalu, menunjukan untuk kasus Covid-19 ringan, ivermectin tidak ditemukan manfaatnya.
Mirisnya sebelum pandemi Covid-19, menurut CDC, apotek ritel AS hanya rerata menjual 3.600 resep ivermectin per minggu. Tapi setelah beberapa bulan terakhir, permintaan ivermectin melonjak drastis lebih dari 88.000 resep per minggu, khususnya pada Agustus 2021.
Bahkan data di pusat kendali racun di AS menunjukan, risiko paparan bahaya ivermectin melonjak tiga kali lipat pada Januari 2021, dan lima kali lipat pada Juli 2021, dibanding sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Sementara itu, penggunaan obat hewan yang ditujukan pada hewan besar seperti kuda dan sapi, bisa sangat berbahaya bagi manusia. Ini karena obat dikonsumsi dalam dosis yang lebih besar, sehingga bisa menyebabkan overdosis.
Baca Juga: 70 Persen Warga Misisipi Keracunan Obat Ivermectin, FDA Sampai Keluarkan Peringatan
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif