Suara.com - Pemerintah China mengaku kesulitan memenuhi target vaksinasi demi mencapai herd immunity alias kekebalan kelompok.
Hal ini diakibatkan karena jumlah penduduk China yang sangat banyak, mencapai lebih dari 1,4 miliar orang.
Hingga saat ini, baru 60 persen penduduk China yang mendapatkan vaksinasi COVID-19, alias sekitar 900 juta orang. Sementara imbauan para ahli menyebut, untuk bisa mendapatkan herd immunity setidaknya dibutuhkan 80 persen penduduk yang sudah divaksinasi penuh, alias sekitar 1,1 miliar.
Meski sulit Zheng Zhongwei, seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan China akan terus menggiatkan program vaksinasi. Ia menekankan bahwa mereka yang belum divaksin tidak dapat mengandalkan perlindungan dari mereka yang telah disuntik di tengah kekhawatiran atas varian Delta yang sangat menular.
"Baru-baru ini, ketika (mendorong pekerjaan vaksinasi) sampai ke tahap selanjutnya, upaya vaksinasi menjadi semakin sulit," kata Zheng di sebuah forum kesehatan.
China memberikan sekitar 13 juta dosis per hari secara rata-rata pada Juli dan Agustus, lebih lambat dari rerata harian Juni sebesar 19 juta.
Pada akhir Oktober, negara tersebut diharapkan menyelesaikan pemberian dosis golongan reguler kepada 1,1 miliar orang serta memberikan suntikan penguat kepada kelompok terbatas seperti orang tua dan karyawan berisiko tinggi, menurut perkiraan dalam presentasi Zheng.
Saat ini orang disarankan untuk menggunakan dosis penguat dari jenis teknologi yang sama dengan vaksinasi pertama mereka, tetapi lebih banyak pilihan mungkin tersedia setelah studi tentang penggunaan suntikan yang berbeda sebagai penguat memberikan hasil, kata Zheng.
China telah memasok 1 miliar dosis vaksin COVID-19 ke seluruh dunia, kata Zheng.
Baca Juga: Kemenkes: 37,6 Juta Penduduk Indonesia Sudah Dapat Vaksinasi Penuh
Presiden Xi Jinping mengatakan pada Agustus bahwa China akan berusaha untuk menyediakan 2 miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara lain pada tahun 2021. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Dibintangi Hou Ming Hao dan Lu Yu Xiao, Ini Sinopsis Love in the Clouds
-
Sinopsis Silent Honor, Drama China Genre Politik yang Dibintangi Yu He Wei
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?