Suara.com - Virus corona Covid-19 tak hanya menyebabkan masalah saat infeksi masih aktif. Penyakit ini bahkan bisa memicu gejala jangka panjang atau yang sering kali disebut dengan Long Covid.
Melansir dari India Express, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang orang-orang yang menderita Long Covid. Studi di India telah menemukan bahwa Long Covid mengalami peningkatan empat kali lipat.
Long Covid bisa muncul dengan gejala seperti kelelahan, sesak napas, batuk terus-menerus, nyeri dada, penyakit terkait saluran pencernaan, masalah dengan memori, konsentrasi, dan lain sebagainya.
"Ada penelitian yang dilakukan di seluruh dunia untuk memahami, mendefinisikan kondisi dan memberikan diagnosis dan sementara itu orang menggunakan berbagai metode untuk mengatasi masalah ini,” kata Dr J Hareendran Nair, pendiri dan MD, Pankajakasthri Herbals India Private Ltd.
“Mengikuti prinsip Ayurveda (pengobatan India) modern, penting untuk menjaga tingkat kekebalan yang optimal setelah tertular virus untuk memastikan bahwa infeksi ulang disingkirkan dan hal yang sama dapat dicapai dengan menggunakan sejumlah tindakan,” katanya kepada Indian Express.
Menurut dokter Nair, penting agar pasien tetap terhidrasi dengan baik dengan mengonsumsi air hangat selama Long Covid. Mereka juga dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat mencakup mineral dan vitamin yang cukup seperti seng, vitamin C, dan vitamin B untuk membangun tingkat kekebalan.
“Pasien direkomendasikan konsumsi asupan matang yang mencakup makanan yang mudah dicerna seperti sayuran berdaun, sup, nasi, gandum atau jowar dengan jahe, bawang putih, merica, kunyit, tomat, dan sebagainya. Perlu dicatat bahwa meskipun buah-buahan seperti delima dan anggur diperbolehkan pasca-Covid, namun salad mentah tidak boleh dikonsumsi,” sarannya.
Disarankan agar semua pasien yang pulih memantau kadar oksigen mereka dan melanjutkan pengobatan untuk penyakit lain yang ada seperti diabetes, tekanan darah, dan lain sebagainya sambil mengelola komplikasi yang muncul setelah pulih dari Covid-19.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: 35 Negara dengan Kasus Positif Lebih dari Sejuta
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya