Aturan-aturan tersebut perlu dijalankan, agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat disesuaikan dengan panduan pembelajaran yang dibuat oleh pemerintah selama masa pandemi COVID-19.
Sesuai dengan anjuran yang terdapat dalam SKB Empat Menteri, dia mengatakan kegiatan belajar di sekolah secara terbatas harus memprioritaskan keamanan, kenyamanan, kesehatan serta keselamatan setiap pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran.
Ia mengatakan penting bagi pemerintah daerah terutama dinas pendidikan, untuk dapat mensosialisasikan hal tersebut mulai dari setiap sekolah yang telah memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas hingga kepada orang tua siswa.
“Peran kawan-kawan pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan melakukan sosialisasi sebelum PTM penting dilakukan. Ini juga sekolah harus paham betul, sampai orang tua semua harus saling mengedukasi,” kata dia.
Untuk dapat memenuhi prioritas keselamatan tersebut, dia menyarankan pihak sekolah untuk memastikan setiap tenaga pendidik yang akan memberikan pelayanan pendidikan telah melakukan vaksinasi.
Ia juga menyarankan agar sekolah terus melakukan komunikasi dengan orang tua murid, untuk menjaga para siswa terus menerapkan protokol kesehatan tidak hanya di lingkungan sekolah dan di dalam rumah, tetapi juga di lingkungan luar.
“Sekolah tidak bisa hanya menekankan putra-putri didiknya tapi di rumah tidak teredukasi, itu tidak bisa. sehingga perlu ada komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua untuk saling menjaga putra-putrinya untuk menerapkan perilaku disiplin terhadap prokes,” ujar dia.*
Berita Terkait
-
7 Body Mist dengan Wangi Paling Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Pramono Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 72 Jakarta Kembali Dibuka Usai Ledakan
-
Ketika Komunitas Sekolah Marjinal Jadi Rumah Kedua Anak Marjinal Yogyakarta
-
Detik-Detik Siswa Pahoa Jatuh dari Lantai 8 Terekam CCTV: Polisi Temukan Petunjuk?
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar