Suara.com - Pemeriksaan gigi dan mulut termasuk tindakan berisiko tinggi paparan Covid-19 karena risiko cipratan air liur atau aerosol yang keluar selama tindakan medis.
Oleh sebab itu, dokter gigi biasanya akan memakai alat pelindung diri (APD) level tiga untuk mencegah terjadi paparan virus.
"Prinsipnya menggunakan APD tergantung dari intervensi tindakan yang dilakukan. Pemakaian APD level 3 di poli gigi karena kan mulut menjadi pintu masuk daripada virus itu sendiri selama pandemi."
"Jadi dari rongga mulut akan keluar aerosol, percikan dari air liur, droplet," kata Dokter spesialis gigi RSUP Sanglah Denpasar, Bali, drg. Ni Kadek Eka Widiadnyani, Sp.KG., saat siaran langsung Radio Kesehatan, Senin (13/9/2021).
Pemakaian APD level tiga tidak hanya melindungi tenaga kesehatan, tetapi juga pasien itu sendiri, lanjut dokter Eka. Pemakaian APD tersebut sebenarnya telah dilakukan sejak belum terjadi pandemi Covid-19.
Lantaran tingginya risiko penularan virus maupun bakteri dan kuman dari rongga mulut, ruangan pemeriksaan gigi telah lebih dulu selalu diterapkan protokol kesehatan. Juga dijaga kebersihan seluruh ruangan.
"Semua kita bersihkan baik tempat duduk, pelayanan kesehatan, juga menyiapkan air bersih, ventilasi lancar, tenaga kesehatan juga menggunakan APD lengkap. Karena perlu diketahui memeriksa gigi di rongga mulut itu banyak mikroorganisme. Jadi tenaga sehatan harus pakai APD level 3 untuk memproteksi," jelasnya.
Pemakaian APD bagi tenaga kesehatan memang dibagi dalam tingkatan tiga level. Dikutio dari situs resmi Kementerian Kesehatan, berikut perbedaan dari setiap tingkat level APD.
1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum, di mana kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan sarung tangan pemeriksaan.
Baca Juga: Simak, Cara Mengajarkan Anak untuk Tidak Takut Berobat ke Dokter Gigi
2. Tingkat kedua, tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala, google atau pengaman mata, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.
3. Tingkat ketiga, bagi tenaga kesehatan yang bekerja dengan kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol. Maka APD yang dipakai harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan bedah dan sepatu boots antiair.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis