Suara.com - Sebuah studi baru mengklaim bahwa makan berlebihan bukanlah penyebab utama obesitas. Sebaliknya, sebagian besar penyebab obesitas saat ini terletak pada pola makan modern.
Melansir dari Healthshots, pola makan modern ditandai dengan konsumsi berlebihan makanan dengan beban glikemik tinggi khususnya, karbohidrat olahan yang cepat dicerna.
Makanan ini menyebabkan respons hormonal yang secara mendasar mengubah metabolisme, mendorong penyimpanan lemak, penambahan berat badan, dan obesitas. Penelitian ini telah diterbitkan pada The American Journal of Clinical Nutrition.
Statistik dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa obesitas menempatkan pada risiko yang lebih tinggi untuk penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu.
Di sisi lain, meskipun beberapa dekade pesan kesehatan masyarakat mendesak orang untuk makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak, tingkat obesitas dan penyakit terkait obesitas terus meningkat.
Ketika kita makan karbohidrat olahan, tubuh meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon. Pada gilirannya ini memberi sinyal pada sel-sel lemak untuk menyimpan lebih banyak kalori, meninggalkan lebih sedikit kalori yang tersedia untuk bahan bakar otot, dan jaringan aktif metabolik lainnya.
Otak merasakan bahwa tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup di mana menyebabkan perasaan lapar. Selain itu, metabolisme dapat melambat dalam upaya tubuh untuk menghemat bahan bakar.
Dengan demikian, kita cenderung tetap lapar, bahkan ketika kita terus mendapatkan kelebihan lemak.
"Mengurangi konsumsi karbohidrat yang cepat dicerna dan membanjiri pasokan makanan dengan diet rendah lemak mengurangi dorongan yang mendasari penyimpananlemak tubuh. Akibatnya, orang dapat menurunkan berat badan dengan lebih sedikit rasa lapar dan perjuangan," ujar penulis utama Dr David Ludwig, Ahli Endokrinologi di Rumah Sakit Anak Boston dan Profesor di Harvard Medical School.
Baca Juga: Sukses Diet, Ivan Gunawan Bangun Masjid Atas Namanya dan Deddy Corbuzier
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!