Suara.com - Kementerian Kesehatan telah menetapkan target bahwa setiap satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dilacak minimal 15 orang yang pernah berhubungan langsung dalam waktu 14 hari terakhir.
Namun hingga saat ini ternyata belum ada provinsi yang mampu mencapai target tersebut.
Ketua Bidang data dan teknologi informasi Satgas Covid-19 Dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan, dalam sepekan terakhir baru ada dua provinsi yang pelacakan kontak atau tracing sudah di atas 10, namun masih di bawah 15.
"Progres 7 hari terakhir Jawa Timur jadi juara, di mana satu orang terkonfirmasi positif rasio kontak rate sampai di angka 14,38. Kemudian Sumatera Utara di mana dari 1 orang untuk konfirmasi positif ada 13,96 kontak rate yang ditemukan," kata Dewi dalam webinar 'Covid-19 Dalam Angka', Rabu (15/9/2021).
Sementara itu, sembilan provinsi dengan rasio kontak rate masih di antara 5-10. Sisanya ada 23 provinsi di mana rasio kontak erat masih di bawah 5 orang.
Diakui Dewi bahwa sejak awal pandemi, tracing memang menjadi kendala terbesar dalam penanganan Covid-19. Hal itu lantaran populasi Indonesia yang besar, namun sumber daya tracer atau orang yang melakukan pelacakan kontak terbatas.
Meski begitu, capaian tracing saat ini dinilai ada kemajuan karena sebelumnya pelacakan kontak pada pasien Covid-19 baru 1 banding dua. Artinya, satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya dua orang yang ditelusuri dan menjalani tes virus corona.
Kalau kita bilang progresnya luar biasa karena sebelumnya di bulan Februari atau Maret, rasio lacak kita masih di angka 1 banding 2. Ini mulai bergerak baik terutama dengan bantuan TNI-Polri yang membantu sebagai tracer, mulai naik angka tracing yang kita lihat saat ini," ucapnya.
Dewi menjelaskan bahwa pelacakan kontak itu penting untuk memutus rantai penularan Covid-19. Sebab satu orang yang diketahui pernah berkontak dekat dengan orang lain yang terkonfirmasi positif Covid-19 berpotensi menyebarkan virus lagi, meskipun mungkin tidak mengalami gejala sakit.
Baca Juga: Ayah Chandra Liow Ungkap Momen saat Anak Kritis: Kalau Dia Meninggal Saya Marah Sama Tuhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?