Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap alasan mengapa cakupan vaksinasi lansia sulit mengalami penambahan.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan kabar hoaks dan informasi yang salah membuat lansia enggan mendapat suntikan vaksin COVID-19.
"Masih banyak lansia takut divaksin, rata-ratanya salah pemahaman tentang komorbid yang tidak boleh divaksin," kata dia dilansir ANTARA.
Nadia mengatakan keterbatasan wawasan lansia seputar informasi komorbid membuat mereka cenderung mudah terpengaruh oleh berbagai informasi bohong atau hoaks sehingga urung ikut serta dalam program vaksinasi nasional.
"Mereka jadi enggan divaksin karena termakan hoaks atau informasi yang salah dan menjadi keyakinan," katanya.
Salah satunya berkaitan dengan keraguan lansia terhadap kehalalan produk vaksin.
"Mereka ragu pada halal dan haram, takut efek samping," katanya.
Nadia memastikan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang saat ini beredar di Indonesia telah dijamin keamanannya bagi masyarakat dan vaksin terbaik saat ini adalah yang tersedia di Tanah Air.
Dilansir berdasarkan dashboard vaksin Kementerian Kesehatan RI, Jumat (17/9/2021) siang, capaian vaksinasi COVID-19 untuk target sasaran 21.553.118 jiwa lansia mencapai 27,05 persen atau setara 5,8 juta jiwa lebih untuk dosis pertama. Dosis kedua telah diterima 19,07 persen atau 4,1 juta jiwa lebih.
Baca Juga: Apa Benar Wanita Hamil Tidak Boleh Divaksin Covid-19?
Capaian tersebut relatif tertinggal dari kelompok masyarakat rentan dan umum yang telah mencapai 28,80 persen dosis pertama dan 14,62 persen dari total 141 juta lebih target sasaran.
Nadia mengatakan upaya mempercepat cakupan vaksinasi bagi lansia dilakukan Kemenkes RI dengan melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam menyampaikan edukasi kepada lansia perihal keamanan vaksin.
Selain itu Kemenkes juga mendorong peran aktif pemerintah daerah untuk melaksanakan vaksinasi ke rumah-rumah lansia atau 'door to door'. "Kami dorong agar lokasi vaksinasi untuk lansia dapat dijangkau secara geografis maupun ekonomi," katanya.
Kemenkes juga aktif mendata lansia lewat peran RT/RW dan kerja sama dengan organisasi masyarakat agar lansia dapat dibantu dibawa ke sentra vaksinasi terdekat.
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis