Suara.com - Bunuh diri seringkali terjadi karena banyak faktor yang kompleks dan punya berbagai pemicu. Salah satu pemicu yang kerap dialami oleh seorang yang bunuh diri ialah kondisi kesehatan mentalnya.
Mereka yang bunuh diri, seringkali memberi tanda pada lingkungan sekitar. Tapi, sayangnya tidak banyak masyarakat yang paham tanda tersebut dan bagaimana mesti membantu.
Menurut Psikiater sekaligus Founder Rumah Berdaya dr. I Gusti Rai Putra, seseorang yang membicarakan tentang kematian bisa disebut sebagai tanda awal keinginan bunuh diri.
Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa ada banyak faktor seorang bunuh diri. Mulai dari masalah gangguan mental, penyakit kronis, kondisi sosial ekonomi rendah, hingga terpapar peristiwa bunuh diri yang dilakukan orang lain.
Oleh sebab itu, penting bagi orang di sekitar untuk bisa membangun hubungan positif dengan orang tersebut. Dengan hubungan yang positif pula, lanjut dia, seseorang akan menghambat ia bunuh diri.
“Yang pertama itu harus ada hubungan interpersonal yang positif. Mulai dari punya hubungan yang baik dengan keluarga atau teman, serta memiliki keyakinan yang positif atau optimis,” ungkapnya lebih lanjut.
“Akses kesehatan juga penting dan harus terjangkau. Saya bersama Bali Bersama Bisa dan komunitas Teman Baik, sadar bahwa evaluasi tahun lalu, akses layanan kesehatan jiwa sulit dijangkau bagi teman-teman disabilitas,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan